Minggu, 28 Desember 2014 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 9403
(Foto: doc)
Kondisi Sungai Ciliwung yang kotor dan dipenuhi sampah serta keberadaan bangunan liar di sepanjang daerah aliran sungai ini secara bertahap akan dibenahi Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, sungai terbesar dan terpanjang di Jakarta itu akan dijadikan destinasi ekowisata.
"Ke depan, Sungai Ciliwung akan kita jadikan destinasi ekowisata. Saya sudah mencoba dan itu menarik," kata Djarot Saiful Hidajat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, usai acara Bulan Bhakti Pemuda 2014 Forum Pemuda Betawi di Hutan Kota Sangga Buana, Jalan Karang Tengah, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (28/12).
Djarot menilai, Sungai Ciliwung sangat mempunyai potensi jika dikembangkan menjadi tempat wisata yang nantinya bermanfaat, baik bagi warga dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov DKI Jakarta. "Sungainya bagus, kalau dikembangkan buat wisata pasti bermanfaat," tuturnya.
Menurut Djarot, dengan dikembangkan menjadi tempat wisata, masyarakat nantinya akan bisa mengetahui ekosistem lingkungan di bantaran Sungai Ciliwung. Selain itu, warga juga dapat mengenal tanaman yang sudah langka seperti Pohon Menteng dan Gandaria. "Saya ingin tanaman langka asal Betawi ditanam di Ciliwung biar dikenal anak muda. Daripada jalan ke mal atau kafe, mending mereka ke Ciliwung," ujarnya.
Namun sebelum itu, lanjut Djarot, Sungai Ciliwung harus dinormalisasi terlebih dahulu agar aliran sungai lancar dan berfungsi dengan baik. Sebab, kondisi sungai tersebut saat ini sudah kotor dan terjadi penyempitan seperti di wilay
ah Kampung Pulo Jakarta Timur. "Saya sudah telusuri Sungai Ciliwung, lebarnya sudah mengecil," terangnya.Atas dasar itu, Djarot mengimbau warga agar lebih peduli terhadap keberadaan Sungai Ciliwung daripada menggelar aksi yang tidak produktif. "Lebih baik demo lingkungan untuk bersihkan Ciliwung," ungkapnya.
Langkah Djarot akan menyulap Ciliwung menjadi destinasi ekowisata mendapat dukungan dari Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI, Zainuddin. "Bagus, tapi normalisasi dulu," ujarnya.
Ia juga meminta setelah dilakukan normalisasi, Pemprov DKI juga harus membebaskan lahan warga yang tinggal 20-30 meter dari Sungai Ciliwung agar bisa digunakan untuk pembangunan jalan. "Jalan itu bisa dimanfaatkan warga sebagai jogging track dan jalur sepeda," ujarnya.