Selasa, 23 Desember 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 7984
(Foto: doc)
PT Aetra Air Jakarta selaku operator air bersih di ibu kota akan meremajakan pompa-pompa yang dimilikinya. Peremajaan ini dilakukan mengingat sebagian besar alat penyedot air baku tersebut telah berusia tua.
Direktur Operasional PT Aetra Air Jakarta, Lintong Hutasoit mengatakan, sebagian besar pompa air telah beroperasi sejak tahun 1982 silam. Sehingga perlu peremajaan untuk menunjang pelayanan yang maksimal kepada warga Jakarta.
"Saat ini, kami memiliki sekitar 10 pompa yang sebagian besar sudah berusia lebih dari 30 tahun," ujar Lintong di Balaikota, Selasa (23/12).
”Tidak sekadar peremajaan saja, tapi alat yang akan digunakan harus lebih efisien tanpa mengurangi kualitas layanan terhadap masyarakat. Tekanan dan debit yang dihasilkan lebih besar. Tapi energi listrik yang digunakan lebih rendah," ucapnya.
Namun, diakui Lintong, sistem pompa hemat energi ini belum dapat terpasang di semua pompa yang dimiliki Aetra. Padahal, dengan menggunakan pompa hemat energi ini, Aetra dapat menghemat pengeluaran biaya operasional sekitar 10 sampai 20 persen.
"Kapasitas pompa dan kebutuhan warga harus disesuaikan. Jadi tidak semua pompa dapat kami ganti. Dari perhitungan yang dilakukan mungkin hanya 2 dari pompa yang dimiliki untuk diganti dengan pompa hemat energi ini," katanya.
Untuk merealisasikan proyek ini, pihaknya telah menggandeng PT Teralindo Lestary, selaku penyedia pompa hemat energi tersebut.
”Penggunaan pompa hemat energi baru saat ini dilakukan terhadap satu pompa yang terpasang di water treatment plant (WTP) Pulogadung, instalasi milik Aetra,” ungkapnya.
Direktur Utama Teralindo Lestary, Poltak Sitinjak, menambahkan, pompa hemat energi ini menggunakan pompa amstrong vertical in line dengan kapasitas 1.300 liter per detik dengan daya 0,088 amper per liter per detik.
Sedangkan pompa air milik PT Aetra Air Jakarta yang selama ini digunakan yakni horizontal split casing dengan kapasitas 1.000 liter per detik dengan daya 0,14 amper liter per detik.
“Dari perhitungan yang dilakukan. Dengan menggunakan sistem pompa ini penghematan energi yang didapat adalah di atas 55 persen,” jelasnya.