Senin, 15 Desember 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 26081
(Foto: Yopie Oscar)
Aplikasi smart city baru saja diluncurkan Pemprov DKI Jakarta, Senin (15/12). Dengan aplikasi ini, diharapkan aspirasi, laporan maupun keluhan warga bisa direspon cepat oleh aparatur Pemprov DKI Jakarta.
Untuk mendukung aplikasi ini, seluruh aparatur Pemprov DKI seperti camat dan lurah diwajibkan mengunduh aplikasi Cepat Respon Opini Publik (CROP). Sedangkan warga bisa mengunduh aplikasi serupa bernama QLUE. Kedua aplikasi tersebut untuk sementara baru bisa diunduh di Playstore melalui smartphone berbasis Android.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan (Kominfomas) DKI Jakarta, Agus Bambang Setiowidodo mengatakan, baru saja diluncurkan, kedua aplikasi itu sudah mendapatkan respon yang cukup baik. Tercatat, seluruh camat yang berjumlah 44 dan 50 persen lebih lurah telah mengunduh aplikasi CROP.
"Saya lihat sudah banyak yang mengunduhnya, camat sudah semua, lurah di atas 50 persen," ujar Agus Bambang, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (15/12).
Sementara untuk aplikasi QLUE sudah lebih dari 1.000 orang yang mengunduh. Namun, dirinya masih belum bisa menghitung berapa jumlah laporan yang diterima.
Pihaknya, kata Agus Bambang, akan terus mengembangkan kedua aplikasi tersebut agar program smart city dapat sukses diterapkan di ibu kota. Dengan aplikasi itu, warga bisa mengadukan persoalan mengenai, sampah, banjir, kemacetan, joki three in one, parkir liar, keberadaan penyandang masalah kesekahteraan sosial (PMKS) dan lain-lain.
"Ke depan, masyarakat juga bisa mengetahui tempat tidur yang kosong di rumah sakit melalui aplikasi ini," katanya.
Melalui aplikasi QLUE, masyarakat bisa melaporkan segala kejadian di sekitarnya. "Foto dan laporan masyarakat kemudian dipetakan secara digital dan terintegrasi dengan sistem Jakarta Smart City," ucapnya.
Laporan masyarakat itu, sambung Agus, akan terkoneksi langsung dengan smartcity.jakarta.go.id dan CROP. Sehingga aparat hanya memantau aplikasi CROP untuk bisa menindaklanjuti laporan dari warga. "Harapannya dengan aplikasi ini dapat memberikan layanan kepada masyarakat yang transparan, efektif, dan cepat," tandasnya.
Selain pengaduan, masyarakat juga dapat memanfaatkan aplikasi smartcity.jakarta.go.id sebagai sumber informasi Pemprov DKI Jakarta. Data yang terintegrasi antara lain jalur fiber optic, tinggi muka air, letak menara, pos polisi, hingga data kependudukan.
Adapun dashboard aplikasi smart city dikelola melalui control room di Balaikota. Integrasi CCTV juga menjadi keunggulan dashboard ini.