Rabu, 03 Desember 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 9305
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, ingin menjadikan Jakarta sebagai kota pintar atau smart city pertama di Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng sejumlah perusahaan teknologi dan memperluas kerjasama dengan Google. Bahkan, orang nomor satu di Jakarta itu siap mengucurkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk membeli Google Enterprise.
"Murah, kita cuma habis Rp 3 miliar, kita beli Google Enterprise. Kita update terus dari Google. Kita beli (Google) Map-nya itu Rp 3 miliar. Selamanya punya kita. Jadi nggak ada lagi keluar duit, seluruh aktivitas kelihatan semua," ujar Basuki, di Balaikota, Selasa (2/12).
"Kami percaya Jakarta akan menjadi smart city pertama di Indonesia. Sebagian besar area akan diliputi fiber optik. 4G sudah akan mulai dan Jakarta juga akan dilengkapi banyak CCTV," katanya lagi.
Nantinya, kata Basuki, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta diwajibkan melek smartphone dalam rangka mendorong ibu kota menjadi smart city. Pạra pejabat Pemprov DKI Jakarta j
uga diminta menggunakan aplikasi khusus dan harus melaporkan kegiatan mereka per hari."Selain berfungsi sebagai alat merespons laporan warga secara real time, aplikasi ini juga memudahkan untuk melacak posisi para pegawai sehingga tak bisa mangkir dari tugas,” ucapnya.
Basuki juga mencanangkan jaringan 4G untuk CCTV di Jakarta. Rencananya akan dipasang sebanyak 3.000 CCTV di ruas jalan utama ibu kota. "Nantinya, seluruh aktivitas pegawai, ambulans, pemadam, alat berat kami, semua bisa di-tracking. Dia kerja di mana dan jam berapa. Masyarakat bisa bantu (pantau)," ungkapnya.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta, Agus Bambang S menambahkan, nantinya akan ada sosialisasi penggunaan aplikasi buatan lokal bernama Qlue yang bisa di-download di Google PlayStore.
"Ini aplikasi untuk pelaporan warga. Misalnya kamu motret sampah, terkirim informasinya beserta lokasi. Para pegawai kami juga punya aplikasi khusus untuk menerima laporan. Nah, ketika itu muncul maka langsung direspons. Petugas yang berada di wilayah terdekat harus langsung bergerak," katanya.
Ia menambahkan, seluruh lurah di Jakarta akan dikumpulkan pada 12 Desember mendatang untuk menyosialisasikan penggunaan aplikasi Qlue. ”Kami menargetkan Januari tahun depan semuanya sudah memanfaatkan aplikasi ini,” ujarnya.