Jumat, 12 Desember 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 6437
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberikan tambahan modal kepada delapan Badan Usaha Milik Darah (BUMD) hingga Rp 11,32 triliun pada tahun depan.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tahun depan pemberian Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada BUMD akan ditingkatkan. Tujuannya untuk menyehatkan BUMD DKI yang masih kurang optimal dalam memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI.
"Ya untuk sehatin BUMD, kita kan juga harus berikan PMP," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (12/12).
Pemberian PMP ini telah dimasukkan dalam Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2015, yang diajukan kepada DPRD DKI Jakarta. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 11,32 triliun.
BUMD yang akan mendapatkan suntikan modal yakni PT MRT Jakarta sebesar Rp 4,62 triliun, PT Jakarta Propertindo Rp 550 miliar, PD PAL Jaya Rp 570 miliar, PT Bank DKI Rp 1,5 triliun, PT Transportasi Jakarta Rp 2 triliun, PD Pasar Jaya Rp 1,08 triliun, PT Jakarta Tourisindo Rp 500 miliar, dan PT Pembangunan Jaya Ancol Rp 500 miliar.
PMP yang diajukan dalam KUA-PPAS APBD DKI 2015 sebesar Rp 11,32 triliun meningkat sebanyak 59,28 persen dibandingkan PMP yang dialokasikan pada APBD 2014 sebesar Rp 7,11 triliun.
Pada tahun anggaran 2014, sebanyak sembilan BUMD mendapatkan PMP, yaitu PT MRT Jakarta Rp 5,1 triliun, PT Jakarta Propertindo Rp 500 miliar, PD PAL Jaya Rp 203 miliar, PT Bank DKI Rp 1 triliun, PD Dharma Jaya Rp 15 miliar, PT Food Station Tjipinang Rp 50 miliar, PT Pembangunan Sarana Jaya Rp 200 miliar, PT Kawasan Berikat Nusantara Rp 35 miliar, serta
PT PAM Jaya Rp 65 miliar.