Puluhan Anak dari Kelurahan Buluri di Palu Ikuti Psychological First Aid

Rabu, 24 April 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 3281

Puluhan Anak di Kota Palu Antusias Ikuti Kegiatan PFA

(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)

Tim Psikososial Provinsi DKI Jakarta melakukan Psychological First Aid (PFA) bagi puluhan anak dari Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Palu, Sulawesi Tengah.

K ita lakukan klasifikasi berdasarkan usia

Pantauan beritajakarta.id, sekitar 50 anak anak berusia tiga hingga 18 tahun terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung mulai pukul 14.30 WITA.

Koordinator Tim Psikososial DKI Jakarta, Anna Deasyana mengatakan, kegiatan PFA diawali dengan bernyanyi, yel-yel, dan aktivitas yang menggembirakan hati.

"Selanjutnya kita lakukan klasifikasi berdasarkan usia. Untuk 11 tahun ke atas kita minta mengisi kuesioner untuk mendapatkan pemetaan kondisi kesehatan mentalnya secara umum," ujarnya, Selasa (23/4).

Anna menjelaskan, bagi anak-anak berusia lima hingga 10 tahun diajak untuk belajar mengidentifikasi aneka emosi dan pikiran yang mereka miliki serta rasakan saat ini. Caranya, setiap anak diberikan kertas berukuran kecil (sticky note) sebagai media untuk menuangkan pikiran dan perasaan mereka.

"Kalau yang berusia lima tahun ke bawah kita ajak untuk mewarnai gambar yang bisa menjadi simbolisasi emosi," terangnya.

Pada tahap selanjutnya, sambung Anna, anak-anak diajak untuk mengimajinasikan tempat yang aman dan nyaman atau dikenal dengan teknik 'Safe Place'.

"Itu bertujuan agar anak-anak memiliki harapan dan mampu membangun kenyamanan diri di tengah situasi pasca bencana yang tidak nyaman," ungkapnya.

Sementara, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta, Joko Indro mengatakan, rangkaian kegiatan yang kami berikan kepada anak-anak tersebut untuk mengekspresikan jiwa dan emosi mereka.

"Adanya suasana yang riang gembira akan membuat anak-anak lebih mudah tersembuhkan apabila mereka memiliki masalah psikologi," ucapnya.

Di tempat yang sama, Nasria (40) menuturkan, sebagai orang tua dirinya mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut. Sebab, anaknya pernah mengalami trauma berat pasca terjadinya gempa bumi dan tsunami pada September 2018.

"Anak saya yang biasa periang jadi pendiam. Selama ada kegiatan seperti ini hilang sedikit-sedikit dan sekarang sudah mulai aktif main hingga mengaji," tandasnya.

BERITA TERKAIT
40 Warga Penyintas Likuifaksi di Sigi Antusias Ikut Pelatihan PFA

Puluhan Warga Desa Lolu di Sigi Diberi Pelatihan PFA

Senin, 22 April 2019 3203

Bupati Sigi Apresiasi Kehadiran Tim Psikososial DKI Jakarta di Sulawesi Tengah

Bupati Sigi Apresiasi Bantuan dari Pemprov DKI

Senin, 22 April 2019 2146

DKI Kembali Kirim Tim Psikososial ke Palu

Pemprov DKI Kirim Tim Psikososial ke Palu dan Sigi

Minggu, 21 April 2019 3135

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468519

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307258

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285067

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283964

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282638

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks