Selasa, 23 April 2019 Reporter: Mustaqim Amna Editor: Toni Riyanto 3072
(Foto: doc)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta melakukan penataan akses ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, untuk mendukung pengintegrasian Kali Besar dengan Taman Fatahillah agar lebih memudahkan wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Edy Junaedi mengatakan, mulai Senin (22/4) hingga dua pekan mendatang dilakukan uji coba pengaturan alur pintu masuk dan pintu keluar pengunjung Taman Fatahillah.
Adapun alur pintu masuk Taman Fatahillah dapat melalui, Lorong Pecinan, arah dari Jalan Pintu Besar/Museum Bank Indonesia; Lorong Batavia, arah dari Gedung Jasindo/parkiran Jalan Cengkeh; serta Lorong Pekojan, arah dari Kalibesar Timur.
Sementara, untuk alur pintu keluar Taman Fatahillah dapat mengakses, Lorong Fatahillah, arah ke Stasiun Jakarta Kota/Jalan Lada; Lorong Jayakarta, arah ke Kalibesar/Bank Mega; Lorong Kota Intan, arah ke Aroma Nusantara/Jembatan Kota Intan; dan Lorong Sunda Kelapa, arah ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat/Jalan Kunir.
"Jalur masuk ke Taman Fatahillah dari Kali Besar melalui Lorong Pekojan merupakan integrasi antara Kali Besar dengan kawasan Kota Tua. Sedangkan, jalur keluar dari Taman Fatahillah ke Ka
li Besar bisa melalui Lorong Jayakarta," ujarnya, Selasa (23/4).Edy menjelaskan, setelah selesai dilaksanakannya revitalisasi Kali Besar Zona 1 menjadikannya sebagai destinasi wisata baru di Jakarta yang sangat menarik untuk dikunjungi.
"Untuk itu, kami menginisiasi untuk memudahkan mobilitas warga dari Taman Fatahillah ke Kali Besar," terangnya.
Edy berharap, dengan adanya pengaturan alur akses wisatawan tersebut dapat meningkatkan kunjungan ke Kali Besar. Sebab, selama ini fokus pengunjung ke kawasan Kota Tua hanya ke Taman Fatahillah atau Museum Sejarah Jakarta.
"Jika menilik sejarah kawasan Kota Tua itu meliputi Tamansari, Pinangsia, Glodok, Tambora dan Penjaringan. Kita ingin masyarakat, khususnya wisatawan semakin mengetahui sejarah kawasan Kota Tua secara komprehensif," tuturnya.
Untuk diketahui, kawasan Kota Tua merupakan primadona destinasi wisata di Jakarta, kota Tua Jakarta kini dijadikan sebagai wisata sejarah yang menyimpan berbagai informasi berharga terkait Jakarta.
Sejumlah objek wisata yang berada di kawasan Kota Tua yakni, Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, serta Toko Merah. Pada tahun 2018, jumlah kunjungan wisatawan ke museum-museum di kawasan Kota Tua tercatat mencapai 1.376.122 orang.