Senin, 15 April 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 3531
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, akan terus menjadikan museum tak hanya sebagai ruang pameran dokumentasi sejarah. Tapi, juga mengadakan berbagai kegiatan yang bisa mengedukasi dan menarik lebih banyak minat wisatawan, termasuk dengan menggelar berbagai pentas seni dan budaya.
Kepala Disparbud DKI Jakarta, Edy Junaedi mengatakan, kawasan Kota Tua, khususnya Museum Sejarah Jakarta sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Ibukota menjadi lokasi yang sangat potensial untuk menggelar berbagai pertunjukan seni dan budaya, khususnya yang berkaitan dengan Jakarta atau Betawi.
"Berbagai kegiatan itu bisa menjadi hiburan sekaligus mengedukasi para pengunjung. Setiap akhir pekan kita akan mengadakan berbagai pementasan, termasuk aksi teatrikal di Museum Sejarah Jakarta," ujarnya, Senin (15/4).
Sementara, Kepala UP Museum Kesejarahan Jakarta Disparbud DKI Jakarta, Sri Kusumawati mengatakan, di tahun 2019 akan diadakan 40 pementasan aksi teatrikal di Museum Sejarah Jakarta atau juga dikenal dengan Museum Fatahillah.
"Aksi teatrikal dipentaskan empat kali dalam satu bulan dengan mengambil waktu saat akhir pekan. Untuk April ini mengangkat cerita tentang Perjuangan Pangeran Diponegoro," terangnya.
Ia menambahkan, tujuan ditampilkannya aksi teatrikal untuk memberikan penjelasan secara langsung agar pengunjung museum dapat lebih memahami mengenai sejarah yang didokumentasikan di museum.
"Ketika ditampilkan dalam bentuk atraksi teatrikal
pengunjung akan semakin tertarik serta mudah memahami dan mengingat," tandasnya.