Jumat, 28 November 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Agustian Anas 4029
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengganti sistem pembayaran parkir meter di Jalan H Agus Salim atau Jalan Sabang dari menggunakan uang koin menjadi kartu elektronik pada minggu kedua November hingga kini belum terealisasi.
Pantauan beritajakarta.com, sebanyak 11 mesin parkir yang terpasang di Jalan Sabang pembayarannya masih tetap menggunakan uang koin. Petugas parkir masih terlihat membawa kantong recehan lima ratus rupiah. Mereka sangat kewalahan mengatur keluar masuk kendaraan di tempat tersebut.
Maman (60), salah seorang juru parkir mengaku belum mengetahui informasi secara jelas kapan pembayaran parkir di Jalan Sabang menggunakan kartu elektronik. "Katanya awal November, terus minggu kedua November, tapi sampai sekarang belum jelas lagi. Padahal sangat repot kalau pakai uang koin," ujarnya, Jumat (28/11).
Apalagi, setelah selesainya perbaikan lokasi parkir di sisi kanan jalan sehingga membuat kendaraan yang parkir semakin banyak. Tak hanya itu, masih banyaknya pemilik kendaraan yang belum tahu menggunakan mesin tersebut membuat petugas juga harus membantu sehingga tugas yang dirasakan cukup berat.
"Sekarang kebutuhan uang koin bisa mencapai Rp 700 ribu. Pengguna juga masih banyak yang tidak tahu cara
kerja alatnya, sehingga harus sering dipantau. Kalau pakai kartu kan lebih efektif," jelasnya.Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, berdalih keterlambatan ini dikarenakan pihaknya masih menunggu pihak IT yang sedang belajar menggunakan sistem parkir berbayar agar saat pengoperasian alat tambahan nanti tidak mengalami kendala.
"Sekarang perangkat IT-nya sedang dipelajari di Swedia, supaya nanti saat dihubungkan dengan bank tidak ada masalah, error atau semacamnya," ujarnya.
Dia berjanji paling lambat pertengahan Desember, semua sistem sudah selesai dan alat yang dipasang bisa digunakan. Untuk kerjasama akan dilaksanakan dengan 5 Bank, yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA, dan Bank Mega.