Selasa, 25 November 2014 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 6822
(Foto: Yopie Oscar)
Pembenahan kota Jakarta akan mengacu pada Singapura. Terlebih, beberapa tahun lalu, kota Singapura juga memiliki problem kesemrawutan seperti Jakarta. Namun, pemerintah dan masyarakat Singapura berhasil mengatasi persoalan tersebut.
"Bagaimanapun juga kalau kita mau bangun kota, saya katakan paling gampang itu nyontek Singapura. Dia sudah punya pengalaman," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta usai bertemu Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Teo Ser Luck, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (25/11).
Ia mengatakan, salah satu permasalahan yang berhasil diatasi oleh pemerintah Singapura adalah pengolahan air limbah dan air bersih.
"Pemerintah Singapura juga berhasil membuat warga secara sukarela menyerahkan sebagian lahan miliknya untuk pembangunan sarana transportasi massal. Caranya yakni menaikkan koefisien lantai bangunan (KLB) bagi warga yang terkena dampak pembangunan," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Basuki, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan menaikkan KLB di kawasan yang dilintasi oleh sarana transportasi massal berbaris rel.
"Kita ingin seperti di Singapura. Jadi, rumah warga yang dilewati kereta boleh tinggi. Gedung Anda boleh tinggi kalau dilewati mass rapid transit. Kita ingin nyontek banyak dari Singapura," ungkapnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, pertemuan bersama Teo Ser Luck membahas soal rencana kerja sama yang akan dilakukan Pemprov DKI dan Singapura baik dalam bidang industri, transportasi, maupun pembangunan lainnya.
Untuk itu, pertemuan hari ini akan ditindaklanjuti dengan jajaran petinggi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta.
"Kita bisa bangun kawasan industri bersama, reklamasi bersama, kereta barang, pengolahan air limbah, banyaklah pokoknya. Jakarta sudah punya masterplan, transportasi massal dengan RTH yang cukup. Jadi, Jakarta mesti dibuat enak orangnya," tandasnya.