Selasa, 25 November 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Widodo Bogiarto 5657
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Keberadaan gas elpiji 3 kilogram di wilayah Jakarta Pusat mulai mengalami kelangkaan. Pasca kenaikkan bahan bakar minyak (BBM) pekan lalu, sejumlah warga mengaku kesulitan mendapat tabung gas elpiji berbentuk nanas itu.
Bukan hanya itu, warga juga mengeluhkan melonjaknya harga gas elpiji 12 kilogram. Rata-rata kenaikkannya di atas Rp 700 per tabungnya. Hal ini jelas makin membuat beban ekonomi masyarakat bertambah berat.
Dewi Gustianingsih, pemilik agen gas elpiji di Jalan Kali Pasir, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat mengaku, sejak naiknya harga BBM, pasokan gas elpiji mulai berkurang.
"Ini sudah hari ketiga gas elpiji 3 kilogram sulit didapatkan. Informasi dari pegawai saya, kelangkaan ini disebabkan panjangnya antrean pengisian gas elpiji di SPBE. Jadinya pengiriman tersendat," kata Dewi, Selasa (25/11).
Di agen milik Dewi itu terlihat ratusan tabung gas elpiji 3 kilogram tersusun rapi dalam kondisi kosong. Sedangkan tabung gas elpiji 12 kilogram jumlahnya sekitar 20 tabung.
Untuk harga jual gas elpiji 3 kilogram, Dewi mematok harga Rp 14 ribu. Sementara harga gas elpiji 12 kilogram Rp 120 ribu.
Di lokasi terpisah, Hanidah (36), salah satu pengecer gas elpiji di Jalan Pejambon, Gambir juga mengeluhkan kelangkaan gas elpiji sejak beberapa hari terakhir.
"Sudah dua hari kosong. Kelangkaan gas bikin susah warga saja. Untuk gas 3 kilogram saya jual Rp 19 ribu, sedangkan gas 12 kilogram saya jual Rp 130 ribu," ujar Hanidah.
Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat, Iswandi yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya menolak memberikan tanggapan. "Maaf, lagi rapat," tulis
nya melalui layanan pesan singkat.