Kamis, 20 November 2014 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 5116
(Foto: Nurito)
Banjir akibat luapan Kali Ciliwung terus meningkat hingga menggenangi badan Jl Raya Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur. Akibatnya, lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh dan dialihkan ke Jl Raya Jatinegara Timur dan Jl Matraman Raya.
Pantauan beritajakarta.com, Ketinggian air di jalan tersebut sekitar 30 sentimeter. Kendaraan yang akan melintas dari arah Cawang, persis di traffic light depan Santa Maria dialihkan ke Jl Jatinegara Timur 1, Jl Jatinegara Timur Raya dan Jl Matraman Raya.
Selain banyak genangan, Jl Jatinegara Barat ini juga dipenuhi ratusan sepeda motor dan puluhan mobil milik warga. Praktis, lalu lintas di Jl Otista Raya, Jl Jatinegara Barat, Jl Jatinegara Timur Raya dan Jl Matraman Raya mengalami kemacetan yang sangat parah.
Sementara, sejumlah petugas Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Timur, terus melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir menggunakan tiga perahu karet yang langsung dibawa ke posko pengungsian di kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur.
Bambang Irawan (43), salah seorang pengungsi mengatakan, semula sengaja memilih bertahan di lantai 2 rumahnya. Namun, karena air terus naik, ia kemudian minta tolong untuk dievakuasi.
"Saya pikir banjirnya tidak separah ini, makanya tadi pagi bertahan di loteng. Sekarang malah naik terus airnya, pas petugas lewat ya saya teriak minta tolong," ujarnya.
Wakil Camat Jatinegara, Manson Sinaga, mengatakan, jumlah pengungsi banjir Kampung Pulo sebanyak 741 jiwa,
bertambah dari sebelumnya sebanyak 432 jiwa yang tersebar di kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur, RS Hermina, Masjid At Tawabin, dan Mushola Al Awabin, serta di pos RW 03."Warga korban banjir kita evakuasi ke tempat pengungsian yang tersedia. Kami mohon warga yang masih di dalam rumah, sebaiknya segera mengungsi. Karena kalau bertahan di rumah, akan membahayakan diri sendiri," ujar Manson Sinaga.