Selasa, 04 November 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Dunih 5074
(Foto: doc)
Sebuah jembatan di atas saluran penghubung (PHB) Lagoa Sinar di Jl Lagoa Terusan, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, tiba-tiba mengalami ambles. Amblesnya jembatan, karena decker yang menjadi tulang penahan jembatan mengalami patah saat dilintasi truk bermuatan semen sekitar pukul 06.00.
Decker di atas PHB Lagoa Sinar tersebut memiliki panjang 3,5 meter dengan lebar keseluruhan sepanjang 5 meter. Karena patahnya 3 dari 5 decker membuat jembatan tak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat.
Dira (31), sopir truk bernopol F 9285 FE mengatakan, jembatan tiba-tiba roboh saat truk yang dikendarainya melintas. Dirinya bersama sang kernet saat itu tengah menuju Jl F Koja untuk mengantar pesanan semen dari gudang di kawasan Kelapa Gading.
"Muatan kendaraan sih tidak melebihi muatan, saya bawa semen tidak sampai memenuhi bak," ujarnya, Selasa (4/11).
Kapolsek Koja, Kompol TP Simangunsong mengatakan, pihaknya melakukan pengalihan arus pasca kejadian tersebut. Sejumlah personel ditempatkan untuk mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
"
Saya sayangkan baru dua minggu lalu dipasang jembatan ini roboh . Terpaksa sementara ini pengemudi kendaraan roda empat tidak boleh melintas," tegasnya.Untuk selanjutnya, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Selain menginterogasi sejumlah saksi, pihak kepolisian pun melakukan identifikasi lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.
Kepala Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara, Wagiman Silalahi mengakui, pengerjaan decker tersebut merupakan satu paket dengan proyek pemasangan u-ditch di Jl Lagoa Terusan sepanjang 148 meter dan normalisasi PHB Lagoa Sinar. Namun, dikatakannya pengerjaan dilakukan oleh pihak ketiga atau kontraktor dari PT Limpar Haldesu yang memenangkan tender melalui ULP.
"Sebelumnya memang kita sudah memperingatkan kontraktor karena ada pekerjaan teknis yang tidak sesuai. Total anggarannya sekitar 400 juta," ucapnya.
Dikatakan Wagiman, proyek tersebut dimulai sejak 22 September dengan tenggat waktu hingga pertengahan Desember. Pasca kejadian itu, dirinya akan meminta kontraktor memperbaiki dan meningkatkan spesifikasi decker agar tidak terulang kejadian serupa.
"Kontraktornya memang hasil lelang ULP. Dengan begini akan kita jadikan catatan terhadap kontraktor," tandasnya.