Minggu, 02 November 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Agustian Anas 5539
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Penyidik kepolisian terus mengusut robohnya jembatan penghubung Gedung Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta, di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (31/10) lalu. Rencananya, penyidik Polres Metro Jakarta Pusat akan memeriksa pimpinan PT Sartonia Agung yang merupakan kontraktor pelaksana proyek senilai Rp 34 miliar itu.
Selain itu, polisi juga akan memeriksa dua orang mandor proyek pembangunan jembatan penghubung tersebut.
"Kami akan periksa saudara BS selaku Direktur Utama PT SA serta Mardi dan Aryo yang merupakan mandor proyek pada Senin (3/11) besok," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Minggu (2/11).
Pihaknya, kata Rikwanto, juga akan memeriksa BS selaku
Kepala Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM). "Untuk Kepala Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta TIM akan kami periksa hari Selasa," sambungnya.Dikatakan Rikwanto, penyidik bersama Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri juga akan kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (3/11) besok. "Penyidik juga akan memeriksa saksi korban yang dirawat rawat di RS PGI Cikini," ujarnya.
Sejauh ini, kata Rikwanto, polisi telah memeriksa sembilan orang saksi yakni Harsono (50), kakek dari korban Nur Hadi dan Arden Sundawa, Pandi (40) kakak kandung Harno, Andika Dwi Sukamto (28) buruh yang melihat bangunan roboh, Mukarom (40) kakak kandung korban Aksin, Nursolikin (25) buruh kenek truk coran, Suwardi (51) buruh, Leando Perdana (32) tukang kayu, Mukmin (55) mandor, dan Sarwito (30) buruh.
Seperti diberitakan, jembatan penghubung yang berada di lantai dua Gedung Badan Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta, di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (31/10) pagi roboh. Akibatnya, empat pekerja tewas dan lima orang mengalami luka-luka akibat tertimpa puing bangunan.
Empat pekerja yang tewas yaitu Harno (40), Nur Ucup (38), Arden (17), Budi Utomo (25). Sementara yang terluka parah Narno (46), Darwanto (31), Kurniawan (18), Agung Astanto (24). Dari empat korban tewas, jasad Arden (18) merupakan yang paling terakhir ditemukan petugas. Korban ditemukan sekitar pukul 21.50.
Jasad Arden ditemukan dalam keadaan telungkup dengan menggunakan rompi merah dan sepatu buts. Ada luka tusuk di bagian punggung telapak tangan tertusuk besi konstruksi. Rambut Arden sebagian menempel pada coran.