Rabu, 29 Oktober 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 5144
(Foto: doc)
Kawasan Stasiun Kota (Beos), Taman Sari, Jakarta Barat, yang sempat bersih kini kembali marak dengan kehadiran pedagang kaki lima (PKL). Keberadaan mereka yang menggelar lapak di dalam areal pagar stasiun maupun di luar, tepatnya di pedestrian orang di pinggir jalan, membuat kawasan tersebut terlihat semrawut.
Para PKL tersebut menjual berbagai macam barang mulai dari minuman ringan, buah-buahan, aksesoris wanita dan anak-anak, ikat pinggang, makanan dan minuman, hingga pulsa. Kehadirannya cukup mengganggu kenyamanan orang yang hendak melintas di pedestrian tersebut.
Munadi (34) pedagang aksesoris wanita mengaku, terpaksa kembali berjualan di lokasi tersebut, karena bingung mencari tempat baru untuk berjualan.
“Saya sudah berjualan di sini lebih dari delapan tahun dan sering juga terkena penertiban. Tapi, karena sulit cari tempat baru makanya saya dan teman-teman kembali nekat dagang di sini,” ujar Munadi, Rabu (29/10).
Kepala Humas Daops I PT KAI, Agus Komarudin menuturkan, khusus untuk PKL yang berjualan di dalam areal Stasiun Kota pihaknya sudah sering menertibkan. Begitu pun pada PKL yang berada di luar
pagar stasiun."Tapi, tak lama mereka (PKL) kembali berjualan,” ucap Agus.
Pihaknya juga cukup tegas kepada PKL dalam penertiban tersebut. Mereka yang kembali menggelar lapaknya di seputar stasiun, langsung diangkut barangnya. Tidak hanya itu, pihaknya juga menempatkan petugas keamanan yang selalu siap untuk menghalau PKL yang hendak menggelar lapak.
“Keterbatasan petugas membuat antara PKL dan petugas main kucing-kucingan. Tapi, karena kawasan harus steril dari PKL, maka dalam waktu dekat akan kami tertibkan kembali,” tandas Agus.