Jumat, 18 Mei 2018 Reporter: Oki Akbar Editor: Andry 2108
(Foto: doc)
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan menggalakkan program Gerebek Tuberkolosis (TB).
Langkah tersebut dilakukan agar target membebaskan penyakit TB di Ibukota pada 2030 mendatang bisa direalisasikan.
"Jadi saya berharap apabila ada masyarakat yang menemukan penderita TB segera laporkan ke puskesmas," ujar Koesmedi Priharto, Kepala Dinkes DKI Jakarta, Jumat (18/5).
Menurut Koesmedi, program Gerebek TB tak jauh berbeda dengan program Ketuk Pintu Layani dengan Hati (KPLDH). Hanya saja, perawatan yang dilakukan petugas untuk penderita penyakit ini akan lebih intensif.
Misalnya, bila ada salah seorang anggota keluarga menderita TB, maka pemeriksaan akan dilakukan petugas kepada seluruh penghuni rumah.
"Kalau anaknya terindikasi, maka kita akan datangi sekolahnya untuk dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Termasuk kantor bapaknya bekerja jika terindikasi TB," ungkapnya.
Menurut Koesmedi, penyebaran virus TB terbilang cepat dan masif. Terlebih Jakarta tergolong sebagai kota padat penduduk yang menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jarak antara mulut dengan mulut warga lainnya tidak sampai 20 sentimeter.
"Kita bisa bayangkan satu orang penderita itu TB bisa menularkan 10-15 orang," tandasnya.