Kamis, 10 Mei 2018 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 2607
(Foto: Folmer)
Delegasi Organization For Economic Coorperation and Development
(Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi/OECD) didampingi perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup RI, mengunjungi Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati di Kompleks Kebersihan Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (10/5).
Di hadapan delegasi OECD, Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Barat, Eldi Andi memaparkan, proses pengelolaan sampah anorganik mulai di bank sampah unit pada tingkat RW dan bank sampah unit.
"Pengelolaan sampah anorganik bertujuan mengurangi pembuangan ke TPA Bantar Gebang. Kami ajak warga memilah sampah yang memiliki nilai rekonomis dari tempat tinggal masing masing untuk selanjutnya dijual ke bank sampah," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto menjelaskan, tim OECD yang terdiri dari perwakilan negara Perancis, Jerman dan Brasil, akan berada di Indonesia selama 10 hari untuk melihat pengelolaan lingkungan di sejumlah kota besar.
"Mereka terkesima melihat pengelolaan sampah di Jakarta Barat. Mereka akan menyebarluaskan informasi seputar pengelolaan BSI Satu Hati di luar negeri," ungkapnya.
Ia menambahkan, omset BSI Satu Hati sejak beroperasi pada pertengahan 2017 hingga Mei 2018 mencapai sekitar Rp 2,5 miliar.
"Kami optimistis semakin banyak warga di Jakarta Barat menjadi nasabah bank sampah, volume sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang
semakin berkurang," tandasnya.