Senin, 20 Oktober 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 6498
(Foto: doc)
Upaya Pemkot Administrasi Jakarta Barat mempertahankan lahan pertanian berupa sawah dan perkebunan di wilayah Kecamatan Kembangan, Cengkareng, Kalideres dan Kebon Jeruk sepertinya sulit terwujud. Pasalnya, lahan pertanian yang ada tiap tahun jumlahnya kian menyusut serta banyaknya
lahan yang sudah dimiliki pengembang.Buktinya, di Kecamatan Kalideres dan Cengkareng yang sebelumnya terdapat lahan persawahan seluas 600 hektare, kini menyisakan 400 hektare saja. Parahnya lagi, dari jumlah itu, 80 persennya sudah dimiliki pengembang.
Kepala Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat, Joko Riyanto mengatakan, penyusutan lahan persawahan di Cengkareng dan Kalideres umumnya telah berubah fungsi menjadi perumahan dan ruko. "Dari sebelumnya sekitar 600 hektare kini tinggal menyisakan 400 hektare saja," ujar Joko, Senin (20/10).
Untuk mempertahankan areal persawahan, kata Joko, pihaknya telah berupaya mengambil alih lahan dari pemilik lahan yang menjual lahannya. Namun, usaha tersebut selalu terkendala karena harga yang ditawarkan kalah bersaing dengan pengembang yang berani membayar lebih mahal.
Selain itu, hasil panen yang tidak menentu karena serangan hama juga ikut mempengaruhi para petani secara perlahan menjual lahannya.
Kondisi serupa juga dialami petani sayur mayur yang dulunya banyak terdapat di Kecamatan Kembangan dan Kebon Jeruk.