Jumat, 17 Oktober 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Widodo Bogiarto 3013
(Foto: doc)
Untuk mengantisipasi aksi kejahatan yang timbul, Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Jakarta Pusat, Rustam Effendi menginstruksikan petugas Suku Dinas Pertamanan untuk berjaga-jaga di 387 titik taman, khususnya di malam hari. Pasalnya, akibat menunggak pembayaran listrik, secara sepihak PT PLN memutuskan aliran listrik ke ratusan titik taman tersebut.
Rustam mengungkapkan, kondisi taman yang gelap gulita di malam hari dapat memancing pelaku kejahatan berbuat kriminal. Karena itulah, diperlukan petugas yang berjaga di malam hari agar warga yang melintas di lokasi taman merasa aman dan nyaman.
"Saya sudah instrusikan Kepala Sudin Pertamanan untuk memperketat pengawasan di taman-taman yang listriknya diputus. Karena kondisi taman yang gelap dapat dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Rustam, Jumat (17/10).
Rustam mengaku belum menemukan solusi untuk kembali membuat ratusan taman itu terang benderang di malam hari. "Tidak mungkin kami mengambil listrik dari rumah warga, karena daya listrik untuk pemerangan taman itu sangat besar," ujarnya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan pihaknya, kata Rustam, adalah mendesak Suku Dinas Pertamanan agar mempercepat proses penambahan anggaran agar tunggakan listrik kepada PT PLN dapat dilunasi.
Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat, Jansen Saragih tidak dapat dikonfirmasi. Berkali nomor telepon genggamnya dihubungi tidak diangkat. Pesan pendek yang dikirimkan juga tidak mendapat balasan.
Sekadar diketahui, lantaran menunggak pembayaran listrik sebesar Rp 2,79 miliar untuk bulan Agustus dan September tahun ini, pada Senin (29/9) silam, PT PLN tidak lagi mengaliri listrik di 387 taman yang ada di Jakarta Pusat. Akibatnya hampir satu bulan ratusan taman itu tidak ada penerangannya.