Senin, 06 Oktober 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 6083
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Upaya merevitalisasi pasar tradisional di ibu kota terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk memberi keamanan, kenyamanan dan ketenangan bagi warga yang berbelanja.
Salah satu pasar tradisional yang akan direvitalisasi yakni, Pasar Slipi, Jakarta Barat. Revitalisasi yang dilakukan termasuk membangun sarana dan prasarana seperti rumah susun sewa (rusunawa) atau perkantoran. Terlebih, lokasi Pasar Slipi cukup strategis berada di tengah-tengah kota.
Dirut PD Pasar Jaya, Djangga Lubis mengatakan, hak pakai Pasar Slipi sudah habis lantaran sudah lebih dari 20 tahun. Untuk itu, perlu dilakukan revitalisasi. "Kami sedang mensosialisasikan peremajaan pasar. Kami akan lihat lagi apakah akan dilengkapi rusunawa atau perkantoran, yang pasti pasar tetap ada," ujar Djangga, Senin (6/10).
Jika dibanun rusunawa, kata Djangga, tentu akan menambah hunian baru bagi warga kelas bawah, khususnya bagi mereka yang direlokasi dari bantaran kali. Terlebih, lahan Pasar Slipi cukup luas yakni mencapai 6.200 meter persegi. Nantinya, jika dibangun rusunawa atau perkantoran, pihaknya tentu akan meminta tambahan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
Untuk melakukan revitalisasi, pihaknya harus mendapatkan persetujuan dari 60 persen pedagang yang ada. Saat ini ada sekitar 500 pedagang yang berjualan di Pasar Slipi.
Sayangnya, Djangga belum merinci anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi Pasar Slipi. Sebab, revitalisasi yang akan dilakukan masih dalam tahap perencanaan. Namun, kata Djangga, jika Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 170 miliar dari Pemprov DKI telah cair, maka pembangunan revitalisasi akan diamil alih PD Pasar Jaya dan tidak diserahkan ke developer.
"Anggaran belum sejauh itu. Kalau nanti ini berubah berpengaruh ke anggaran. Nanti kita tanya ke pedagang maunya rusunawa atau perkantoran. Kalau rusunawa nanti anggaran berapa, perkantoran berapa," tandasnya.