Jumat, 03 Oktober 2014 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 5552
(Foto: doc)
Aksi anarkis yang diperlihatkan ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Jumat (3/10) tak hanya menyebabkan belasan orang terluka. Sejumlah mobil anggota DPRD DKI yang terparkir di halaman depan gedung wakil rakyat itu pun ikut rusak akibat dilempari pendemo.
Salah satu mobil yang terkena amuk massa pendemo yakni Toyota Velfire warna putih milik Muhammad Guntur, anggota DPRD DKI dari Fraksi Hanura. Mobil bernomor polisi B 507 ABU itu mengalami retak di bagian kaca depan akibat terhantam batu sebesar kepalan tangan orang dewasa. Bukan hanya itu, bagian atas kap mobil juga penyok dan rusak setelah terkena lemparaan batu.
"Saya minta keadilan, saya akan laporkan semuanya ke Polda Metro Jaya agar mereka semua diciduk, terutama FPI DKI Jakarta. Ini semuanya disengaja, by design," ujar Guntur di halaman gedung DPRD DKI, Jumat (3/10).
Dikatakan Guntur, aksi unjuk rasa massa FPI yang menolak Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI telah melanggar hukum dan konstitusi. Kebrutalan FPI juga sudah mengakibatkan kerusakan fasilitas publik dan melukai petugas di lapangan.
"Tidak bisa ditolerir, mereka (FPI, red) datang bukan untuk berdemo, tapi lakukan penyerangan. Saksi mata tadi melaporkan, mereka sudah siap dengan tongkat kayu, mercon, samurai hingga batu," katanya.
Guntur pun meminta, pimpinan FPI DKI Jakarta yang menggiring aksi massa ke gedung DPRD dan Balaikota agar segera diringkus. Mengingat, tindakan mereka sejak awal berniat anarkis dan melakukan penyerangan.
"Saya melapor dalam kapasitas pribadi. Ketua DPRD juga sudah beri dukungan. Yang dicederai di sini masyarakat," tandasnya.
Pantauan beritajakarta.com, setidak ada 10 unit kendaraan roda empat yang terparkir di halaman gedung DPRD mengalami rusak parah akibat terkena lemparan batu.