Kamis, 02 Oktober 2014 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 4947
(Foto: Nurito)
Sedikitnya 10 siswa SMAN 55 Duren Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan keracunan, usai menyantap bubur ayam di kantin STIE Tunas Nusantara, Jl Budi, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (2/9) siang. Seluruh korban kemudian langsung dilarikan ke RSUD Budi Asih.
Informasi di lapangan, 10 siswa yang mengalami keracunan, berasal dari kelas 11 sebanyak 5 siswa. Masing-masing adalah Valensia, Meutya, Aisyah, Vania, Eka. Kemudian 5 siswa dari kelas 12 yakni, Isna fareniesya, Farah parwati, Desti dan Andre, Mutiara. Satu siswa dikabarkan menyantap sate usus, yakni Valensia.
Ribka (17), siswa kelas 11, menuturkan, usai menyantap bubur ayam, rekan-rekannya mengalami keracunan. Seluruh korban langsung mual-mual, muntah dan pusing. Bahkan satu siswa bernama Vania, sempat pingsan di sekolahnya.
"Kejadiannya sekitar pukul 11.30, habis makan bubur ayam mereka langsung mual-mual, muntah dan ada yang pingsan. Oleh pihak sekolah langsung dibawa ke RSUD Budi Asih," ujar Ribka saat ditemui di RSUD Budi Asih, Kamis (2/9).
Seluruh siswa langsung dibawa guru menggunakan mobil elf milik sekolah. Mereka langsung dimasukkan ke ruang IGD dan mendapatkan perawatan medis.
Kepala SMAN 55, Marihot Malau, mengaku, telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Bahkan polisi yang datang ke sekolah, langsung mengamankan sambal dan kuah milik pedagang bubur ayam yang diketahui bernama Neneng (35). Sedangkan bubur sudah habis terjual.
"Kami sudah melapor ke Polsek Kramatjati dan sampel kuah dan sambal sudah dibawa polisi," ujar Marihot.
Pihaknya pun kemudian langsung melaporkan kejadian ini pada seluruh orangtua siswa yang keracunan. Seluruh orangtua siswa datang ke RSUD Budi Budi Asih. Hingga pukul 17.30, seluruh siswa masih menjalani perawatan di ruang IGD RSUD Budi Asih. Belum diketahui apakah mereka akan berobat jalan atau rawat inap.
Disebutkan, sejak Juli lalu siswa kelas 11 dan 12 menumpang di STIE Tunas Nusantara, jumlahnya ada 14 kelas. Sedangkan siswa kelas 10, sebanyak 8 kelas menumpang di SDN Pengadegan 01 dan 03 Pengadegan Pagi. kegiatan belajar mengajar (KBM) diungsikan lantaran sekolah saat ini sedang dalam proses rehab total.
Dirut RSUD Budi Asih, Ida Bagus Nyoman Banjar mengatakan, belum dapat diketahui penyebab keracunan 9 siswa tersebut. Alasannya tindakan medis baru dilakukan dan pihaknya harus memeriksa sampel makanan di laboratorium.
"Yang utama kami berikan pertolongan pertama terlebih dulu. Kondisi mereka sudah mulai membaik. Namun kami belum mengetahui penyebab keracunan, karena harus diperiksa di laboratorium," ujar Ida Bagus Nyoman Banjar.