Rabu, 01 Oktober 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 3537
(Foto: doc)
Untuk menyiasati minimnya lahan pemakaman di ibu kota, Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distamkam) DKI Jakarta berencana memanfaatkan sisa galian proyek Mass Rapid Transit (MRT) untuk menguruk lahan pemakaman yang saat ini masih berbentuk rawa.
Data dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menyebutkan, luas lahan pemakaman di ibu kota mencapai 596,68 hektare. Namun, dari total luas lahan itu, 201,16 hektare diantaranya masih merupakan rawa-rawa sehingga diperlukan pengurukan.
"Sebagian masih berbentuk rawa-rawa sehingga tidak bisa dimanfaatkan sebagai areal pemakaman, karena belum padat," ujar Nandar Sunandar, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Rabu (1/10).
Dikatakan Nandar, karena keterbatasan anggaran, pihaknya hingga kini belum melakukan pemadatan areal pemakaman yang masih berbentuk rawa. Untuk itu, dirinya melihat potensi melakukan pengurukan menggunakan sisa galian proyek MRT, khususnya untuk Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
"Untuk pemadatan lahah, kami belum ada anggarannya. Sehingga kami lihat celah untuk memanfaatkan penggalian proyek MRT. Buang saja ke sana sisa galiannya, dari pada harus bayar untuk membuangnya," kata Nandar.
Diungkapkan Nandar, permintaan tersebut juga sudah mendapatkan kesepakatan dari PT MRT. Sayangnya, Nandar tidak menyebutkan luas lahan areal pemakaman di Tegal Alur yang akan dilakukan pemadatan. "Luasnya saya lupa, tapi yang diuruk lahan pemakaman Islam dan Kristen," tandasnya.