Senin, 08 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 4912
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mengubah rumah mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965, Henk Ngantung menjadi ruang terbuka hijau (RTH) alias taman. Ditargetkan pada 2015 mendatang, pembuatan taman tersebut rampung sehingga bisa segera difungsikan. Nantinya taman tersebut akan diberi nama Taman Henk Ngantung, sebagai bentuk perhargaan kepada pembuat logo Pemprov DKI tersebut.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar mengatakan, pada tahun ini akan dilakukan pembebasan lahan terlebih dahulu. Sehingga pembangunan baru bisa dilakukan pada tahun depan. Selain itu, ada sekitar sembilan tahapan yang harus ditempuh dalam pembebasan lahan mulai dari proses ke Dinas Tata Ruang, BPLHD, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan lainnya.
"Sesuai aturan, tahun ini pembebasan lahannya selesai dan pembangunan taman dimulai dan mudah-mudahan cepat selesai. Nanti akan diproses SK Gubernur dan membuat legal aspek pernyataan kalau lahan itu tidak bersengketa. Kita targetkan 2015 sudah selesai," kata Nandar di Balaikota DKI Jakarta, Senin (8/9).
Kendati demikian, Pemprov DKI masih akan merundingkan peruntukkan lahan itu bersama keluarga Henk Ngantung. Seperti deal pembayaran lahan, pembongkaran rumah, serta peruntukkan lahan apakah dikhususkan untuk pembangunan RTH atau juga untuk museum. Diakui Nandar, peralihan rumah tinggal menjadi taman itu merupakan permintaan dari keluarga Henk Ngantung sendiri. Terlebih Hetty Evelyn Mamesah istri Henk Ngantung telah tutup usia beberapa waktu lalu.
"Anak-anak Pak Henk meminta agar DKI membeli lahan mereka dan dijadikan untuk RTH. Ini kan suatu ibadah, menambah prosentase ruang hijau di Jakarta," ujarnya.
Meski tidak merinci luas lahan secara detail, Nandar mengatakan, rumah Henk Ngantung cukup luas untuk dijadikan RTH. Rencananya, di lahan itu akan dibangun sebuah taman interaktif, seperti Taman Menteng, Taman Suropati, Taman Langsat, dan lainnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama beberapa waktu lalu mengatakan, almarhumah Hetty Evelyn Mamesah meminta padanya untuk mengubah rumah peninggalannya menjadi rumah seni budaya. Bahkan, Basuki mengaku telah menganggarkan pembangunan taman itu di APBD Perubahan 2014. "Kita cuma dipesankan untuk membeli rumahnya, dijadikan Taman Henk Ngantung. Kita sudah anggarkan untuk (pembangunan taman) itu, saya tidak tahu apa lahan itu dibeli perbesaran NJOP atau apraisal," ucap Basuki.