Selasa, 30 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 3684
(Foto: Wahyu Ginanjar Ramadhan)
Penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di ibu kota sering kali terkendala dengan pembebasan lahan. Selama periode Januari-September 2014 saja, Pemprov DKI Jakarta baru berhasil menambah dua hektare lahan untuk RTH. Padahal, setiap tahunnya ditargetkan penambahan RTH mencapai 50 hektare. Meskipun begitu, Pemprov DKI optimis penambahan RTH tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar mengatakan, sejak tahun lalu ditargetkan penambahan RTH mencapai 50 hektare setiap tahunnya. Namun, lantaran terkendala pembebasan lahan, target tersebut pada tahun lalu tidak tercapai. "
Tahun lalu kita hanya bisa tambah 10 hektare saja, masih jauh dari target ," kata Nandar, Selasa (30/9).Bahkan untuk tahun ini, hingga September penyediaan lahan untuk RTH baru mencapai dua hektare saja. Kendati tinggal tiga bulan waktu yang tersisa, Nandar tetap optimis penambahan RTH tahun ini bisa lebih banyak dari tahun lalu. Meski tidak sesuai target semula, tahun ini dirinya optimis bisa menyediakan lahan hingga 40 hektare. Ia mengaku program penambahan ruang terbuka hijau tak mudah. Menurut dia, banyak kendala di lapangan terutama dalam pembebasan lahan.
“Kadang pemiliknya sudah setuju mau menjual, tapi tidak jadi. Pas ke lokasi banyak gubuk liar dan lahan sengketa, dan lainnya," jelasnya.
Ke depan, pihaknya akan lebih teliti saat hendak melakukan proses pembelian lahan. Termasuk akan melakukan pengecekan terlebih dahulu ke lokasi untuk memastikan kondisi di lapangan. Terlebih DKI Jakarta memiliki anggaran untuk penambahan RTH dan tahun ini telah dianggarkan dalam APBD DKI sebesar Rp Rp 1,35 triliun. Sementara tahun depan akan dianggarkan sebesar Rp 1,5 triliun.