Kamis, 25 September 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 3773
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Gencarnya penertiban bangunan liar di bantaran kali ternyata kurang dibarengi pengawasan yang ketat. Akibatnya, Jl Inspeksi Bantaran Kanal Banjir Barat (KBB) yang membentang di tiga kelurahan yaitu, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan hingga Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, kembali dipenuhi bangunan liar.
Seperti di pinggir Jl KS Tubun, Kelurahan Kota Bambu Selatan. Kawasan yang sempat bersih dari bangunan liar pada tahun 2013 itu, kini kembali berdiri 20 lapak usaha dan tempat tinggal milik warga. Begitu pun di RT 10/10, Kelurahan Grogol. Sepanjang pinggir Jl Inspeksi KBB, tepatnya di seberang Mal Season City, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, tersebut kini juga dipenuhi usaha material bekas.
Setyowati (48) pemilik lapak rokok dan makanan ringan di RT 10/10, Kelurahan Grogol, mengaku sudah lima tahun tinggal di di pinggir Jl Inspeksi KBB. Meski dua tahun lalu, tempat kontrakannya itu dibongkar, pemiliknya tidak kapok membangun kembali rumah semi permanen tersebut.
"Tinggal di sini karena harga kontrakannya murah, saya juga mau tinggal di mana lagi?” tanyanya, Kamis (25/9).
Camat Grogol Petamburan, Denny Ramdhany menuturkan, tidak menentunya perbatasan zona wilayah menjadikan ruas Jl Inspeksi itu menjadi zona abu-abu. Menurutnya, berdirinya bangunan liar itu akibat adanya lahan kosong di pinggir jalan tersebut.
“Dengan kondisi abu-abu kami tidak dapat berbuat banyak. Sebab, kami tidak tahu pemilik lahan kosong tersebut. Tapi, kewenangan pemeliharaannya harusnya KBB," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Kota Jakarta Barat, Syamsudin Lologao membenarkan, adanya peralihan fungsi Jl Inspeksi menjadi hunian liar warga. Namun, saat ini pihaknya sedang fokus melakukan pembongkaran bangunan liar yang terdapat pada lima titik kali di wilayah lain. Termasuk juga percepatan pembangunan Jl Inspeksi.
“Penataan akan tetap kami lakukan. Tapi, secara bertahap. Tidak ada kata menyerah meski nantinya akan ada perlawan dari warga yang tergusur,” tegasnya.