Jumat, 12 September 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Widodo Bogiarto 3550
(Foto: doc)
Wakil Walikota Jakarta Barat, Muhammad Yuliadi menginstruksikan seluruh camat dan lurah di wilayahnya agar memperbanyak pembuatan lubang biopori. Pembuatan lubang resapan ini diharapkan mampu meningkatkan laju resapan air hujan ke dalam tanah, sehingga tidak terbuang percuma mengalir di permukaan yang dapat menyebabkan banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.
Yuliadi menjelaskan, manfaat lain dari lubang resapan biopori ini adalah menghindari terjadinya genangan yang menyebabkan merebaknya penyakit yang dibawa oleh nyamuk, seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria dan sebagainya.
“Kami berharap masyarakat peduli, sadar dan turut membuat lubang biopori di lingkungan rumahnya. Ini kebutuhan kita bersama,” kata Yuliadi saat mencanangkan pembuatan 800 lubang biopori di halaman kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat (12/9).
Menurut Yuliadi, pembuatan 800 lubang biopori di halaman kantor walikota untuk mengurangi genangan yang muncul jika musim hujan. “Selama ini, setiap musim hujan halaman kantor walikota, khususnya halaman depan tergenang air setinggi minimal 10 sentimeter. Kiranya, dengan dibuatnya lubang biopori halaman tersebut tidak lagi tergenang,” ujarnya.
Yuliadi menjelaskan, dalam pembuatan lubang biopori ini, pihaknya bekerjasama dengan personel TNI dari Korem 052/Wijayakrama.
Komandan Korem 052/Wijayakrama, Kolonel Kav Wawan Ruswandi menuturkan, pembuatan lubang biopori bertujuan mengantisipasi lingkungan dari ancaman banjir dan kekeringan. Diharapkan dengan adanya lubang biopori air hujan bisa tertampung, tidak terbuang sia sia.
Wawan mengungkapkan, selain di halaman kantor walikota, pihaknya juga akan membuat 228 ribu biopori di tiga wilayah lainnya. Yakni sebanyak 36 ribu lubang biopori di Jakarta Barat, 36 ribu lubang biopori di Jakarta Utara dan sisanya di wilayah Tangerang.