Yoyo Muchtar, Berjuang Lestarikan Keroncong Betawi

Rabu, 02 Agustus 2017 Reporter: Keren Margaret Vicer Editor: Toni Riyanto 3418

Kemurnian Orkes Keroncong Masih Terjaga

(Foto: Keren Margaret Vicer)

Usianya tidak lagi muda, namun perjuangannya untuk melestarikan seni musik Keroncong Betawi tak pernah surut. Yoyo Muchtar, pria yang terlahir 76 tahun silam ini terus menjaga eksistensi Keroncong Betawi melalui grup musik Keroncong Bandar Djakarta.

Masyarakat harus tahu kalau keroncong di Jakarta masih ada

Keroncong Bandar Djakarta didirikan sejak tahun 1978. Grup musik ini biasanya berlatih di Kompleks Perumahan DKI, Blok M3, No 1, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

"Sudah sejak kecil saya akrab dengan musik keroncong. Terlebih, orang tua saya juga mencintai musik keroncong. Saya belajar musik keroncong sejak usia 12 tahun," ujar Yoyo, kepada Beritajakarta, belum lama ini.

Dalam bermain musik keroncong, lanjutnya, tidak bisa sembarangan. Melainkan harus memiliki ruh agar bisa menghasilkan irama yang indah dan mendayu-dayu.

"Tidak boleh asal memainkan alat musik yang digunakan," katanya.

Dijelaskan Yoyo, kesetiaan untuk menggeluti musik keroncong yang dilakukannya tidak sebatas karena kecintaan. Tapi, karena ingin betul-betul melestarikan musik ini.

"Masyarakat harus tahu kalau keroncong di Jakarta masih ada. Meskipun, banyak orang beranggapan aliran musik ini sudah ketinggalan zaman," ungkapnya.

Sejumlah alat musik yang digunakan dalam Kerocong Betawi yakni, biola, flute, celo, benyu, gitar, dan bass. Sementara, sejumlah lagu yang sering diperdengarkan diantaranya, Stanbul Betawi, Melayu Hilang Tak Berkesan dan Renungkanlah.

"Musik keroncong sendiri sudah ada sejak sekitar abad 16. Keroncong Betawi dulunya digunakan untuk hantaran main pukul dalam pencak silat Betawi dan menjadi musik yang mengiringi tarian Melayu," tuturnya.

Memungkasi perbincangan, Yoyo berharap, pemerintah mampu memberikan ruang untuk berkreasi dalam menampilkan kesenian Betawi yang ada di Jakarta dan mengajak instansi swasta untuk ikut serta bergabung melestarikannya.

"Kita ingin bisa lebih sering tampil di hotel, perusahaan dan rumah makan maupun di tempat destinasi wisata yang ada di Jakarta," tandasnya.

BERITA TERKAIT
 Melestarikan Orkes Gambang Kromong Hingga Saat Ini

Menjaga Eksistensi Gambang Kromong

Selasa, 01 Agustus 2017 11791

Keroncong Bandar Djakarta Memikat pengunjung

Keroncong Bandar Djakarta Hibur Pengunjung Lebaran Betawi

Minggu, 30 Juli 2017 2609

Gambang Kromong Modern PPSB JakSel Isi Lebaran Betawi Setu Babakan

Gambang Kromong Modern akan Dipentaskan Saat Lebaran Betawi

Kamis, 27 Juli 2017 4932

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468503

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307237

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285052

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283951

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282629

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks