Menjaga Eksistensi Gambang Kromong

Selasa, 01 Agustus 2017 Reporter: Keren Margaret Vicer Editor: Toni Riyanto 11792

 Melestarikan Orkes Gambang Kromong Hingga Saat Ini

(Foto: Keren Margaret Vicer)

Akulturasi seni dan budaya membentuk harmonisasi yang indah dalam musik Gambang Kromong. Sejumlah alat musik seperti rebab Tiongkok, sam hian, gendang hingga boning limda berpadu apik menjadi entitas seni budaya Betawi yang masih eksis hingga saat ini.

Sanggar Setu Babakan saya dirikan di tahun 2002 untuk melestarikan Gambang Kromong

Umumnya, lagu-lagu Gambang Kromong bersifat gembira, jenaka dan kadang-kadang bermakna sindiran atau ejekan dengan tangga lagu pentatonik. Sejumlah lagu Gambang Kromong diantaranya, Centeh Manis Berdiri, Mas Nona, Gula Ganting, Jali-jali dan Akang Haji. Sementara, lagu yang kental bernuansa Tiongkok yakni, Cay Cu Siu, Lo Fuk Cen dan Peh Pan Tau.

Salah satu sanggar yang masih berkontribusi menjaga eksistensi Gambang Kromong terdapat di Jl Setu Babakan, Nomor 35, Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sanggar ini diberi nama Sanggar Setu Babakan pimpinan Syahroni.

Sebagai orang Betawi asli, Syahroni berkeinginan dan mempunyai cita-cita agar Gambang Kromong bisa terus lestari serta diminati masyarakat.

"Sanggar Setu Babakan saya dirikan di tahun 2002 untuk melestarikan Gambang Kromong," tutur Syahroni, belum lama ini.

Berkat keuletan dan kegigihannya jumlah murid yang sudah belajar di Sanggar Setu Babakan mencapai 600 orang. Dirinya pun merasa bersyukur karena nyatanya Gambang Kromong masih diminati.

"Senang sekali, banyak masyarakat dari anak-anak hingga dewasa yang berminat belajar," ungkapnya.

Untuk jadwal latihan rutin dilakukan setiap hari minggu pukul 08.00 WIB khusus anak-anak dan untuk dewasa setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB.

"Pendaftaran kita buka setiap hari. Peserta pelatihan hanya perlu membayar iuran sebesar Rp 30 ribu setiap bulan. Tidak mahal-mahal agar jangan sampai iuran menjadi hambatan bagi mereka yang ingin belajar," terangnya.

Dikatakannya, salah satu keunikan Gambang Kromong adalah alat musik gesek seperti Tehyan, Sukong dan Kongahyan.

"Alat musik itu berasal dari Tiongkok, ini menjadi ciri khas Gambang Kromong. Untuk pementasan kita sering diajak mengisi sejumlah acara baik pemerintah maupun perorangan," ujarnya.

Syahroni berharap, Pemerintah Provinsi (pemprov DKI) untuk lebih memperhatikan dan mempertahankan seni dan budaya Betawi agar tetap lestari.

"Sangat ingin ada penjadwalan rutin untuk kita pentas. Pemerintah memberikan wadah dan pembinaan," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Gambang Kromong Modern PPSB JakSel Isi Lebaran Betawi Setu Babakan

Gambang Kromong Modern akan Dipentaskan Saat Lebaran Betawi

Kamis, 27 Juli 2017 4932

Disparbud Sosialisasikan Budaya Betawi ke Perkumpulan Seni

Disparbud Sosialisasikan Budaya Betawi ke Perkumpulan Seni

Jumat, 19 Mei 2017 2210

 Festival Gambang Kromong Digelar di Cipedak

13 Grup Meriahkan Festival Gambang Kromong Jaksel

Sabtu, 12 November 2016 5637

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468503

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307238

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285052

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283951

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282629

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks