Rabu, 03 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 3558
(Foto: Bayu Suseno)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong konsorsium Tol Akses Tanjung Priok (ATP) agar mempercepat pembangunannya. Jika semula pembangunannya ditarget selesai satu tahun, kini diminta dipercepat sampai enam bulan saja.
"Pembebasan lahan sudah beres, tinggal mereka butuh satu tahun pembangunannya. Tapi, saya minta mereka selesaikan hanya enam bulan saja," kata Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Rabu (3/9).
Basuki menuturkan, dengan dioperasikannya ruas Tol Tanjung Priok akan menambah rasio jalan di ibu kota. Dengan demikian diharapkan bisa mengurangi kemacetan lalu lintas. "Kalau ini nyambung, akan nolong sekali mengurangi kemacetan," katanya.
Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono mengatakan, ada tiga fase pembangunan Tol Tanjung Priok. Untuk fase pertama dan kedua pekerjaan sudah hampir rampung. Sementara fase ketiga belum dikerjakan, karena terkendala pembebasan lahan.
Pihak Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku pemberi pinjaman diminta untuk segera mencairkan dananya. Bahkan, jika tidak segera dicairkan, Pemprov DKI Jakarta bersedia untuk mengambil alih.
"Yang fase tiga lagi dibahas. Pak Wagub minta kepada JICA agar enam bulan dapat selesai. Lahannya milik Pelindo, jadi lahannya sih oke. Ini kurang lebih satu tahun. Tapi, Pak Wagub maunya enam bulan, karena hanya 2,3 kilometer," jelas Heru.
Menurut Heru, JICA masih belum mau membicarakan pinjaman untuk fase ketiga. Padahal, pembangunan Tol Tanjung Priok tersebut dalam satu paket. "Ini kan satu paket, tapi JICA belum mau bicara soal ini. Padahal, yang fase satu dan dua Desember selesai," ucapnya.