Selasa, 02 September 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Agustian Anas 2581
(Foto: doc)
Kemacetan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat sepertinya sulit diatasi. Gencarnya penertiban yang dilakukan petugas terhadap angkutan umum yang ngetem sembarangan tak juga membuat lalu lintas di kawasan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu lancar.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, kemacetan di Tanah Abang bukan disebabkan oleh pedagang kaki lima (PKL) yang kembali berjualan di badan jalan, melainkan akibat ulah angkutan kota (angkot) yang ngetem di sembarang tempat.
"Kemacetan di Tanah Abang bukan karena PKL, tetapi akibat angkot yang ngetem sembarangan," kata Basuki di Balaikota, Selasa (2/9).
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku sudah memperingatkan para pengusaha mikrolet untuk mengimbau para sopirnya agar tidak lagi ngetem di sembarang tempat. Basuki juga tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas jika peringatan tersebut tidak dihiraukan.
"Kita sudah panggil pengusaha mikrolet. Kalau Anda masih seperti itu, kita akan cabut trayek Anda," tegasnya.
Pihaknya, kata Basuki, saat ini juga sedang melakukan langkah-langkah untuk menertibkan parkir liar dengan menerapkan sistem parkir meter dan menderek mobil yang parkir sembarangan.
"Bertahap, kita lagi mau pasang parkir meter. Sekarang juga sudah ada aturan kita akan derek dan Anda dikenakan biaya Rp 500 ribu dan setor ke bank," ungkapnya.