Selasa, 26 Agustus 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Dunih 3460
(Foto: doc)
Dana yang terbatas membuat Pemprov DKI lebih selektif dalam menyalurkan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP). Kondisi ini membuat sejumlah orang tua waswas anaknya tidak dapat KJP. Padahal, dana tersebut sangat dibutuhkan bagi siswa tidak mampu untuk membeli sejumlah perlengkapan sekolah.
Neti (30) orang tua siswa SDN 01 Pagi Kebon Jeruk mengaku, khawatir anaknya yang duduk di kelas 2 SD tidak mendapat dana tersebut tahun ini. Menurutnya, sudah hampir tiga bulan ia menunggu pencarian dana KJP, tapi dana yang diharapkan belum juga ia terima.
"Saya khawatir tahun ini tidak dapat dana KJP, katanya dana KJP cuma cair sebagian. Padahal,
saya butuh untuk beli perlengkapan anak sekolah," ujar Neti, Selasa (26/8).Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 01 Pagi Kebon Jeruk, Yayan Rokayah mengatakan, banyak orang tua yang selalu menanyakan seputar pencairan dana KJP. Mereka mengeluh telah menunggu cukup lama bahkan sebelum Pilpres berlangsung.
Ia menyebut, berdasarkan data SDN 01 Pagi Kebon Jeruk yang mengajukan KJP ada sekitar 80 siswa. Tapi, yang baru menerima 20 siswa. Sedangkan sisanya masih diajukan di tingkat kota.
"Total yang mengajukan KJP ada 80 siswa, yang diterima baru 20 siswa. Sedangkan sisanya masih menunggu proses di tingkat kota," jelasnya.
Terkait hal itu, Kasudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Barat, Deli Indrayati meminta, orang tua siswa tidak khawatir tentang pencairan dana KJP. Jika memang para orang tua siswa mengikuti mekanisme yang telah ditentukan oleh Pemprov DKI, pastinya dana KJP akan diterima.
"Jika sudah mengikuti prosedur, tentunya dana KJP pasti akan diterima oleh orang tua siswa," tandasnya.