Senin, 25 Agustus 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 8485
(Foto: doc)
Lantaran sudah enam bulan honornya belum dibayarkan, sembilan kader juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) RW 019 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Senin (25/8) mendatangi kantor kelurahan setempat. Mereka menuntut honornya sebesar Rp 210 ribu per bulan segera dilunasi.
Ketua RW 019 Kelurahan Tugu Utara, Richardo membenarkan, sembilan orang kader jumantik di lingkungannya terakhir kali menerima honor pada Maret lalu. Ia mengaku, sudah berkali-kali menanyakan perihal tersebut ke kelurahan namun hingga kini belum memperoleh titik terang.
"Saya minta pihak kelurahan tidak tinggal diam atas masalah ini. Kader jumantik itu kan sudah bekerja, makanya wajar mereka menuntut haknya yang belum dilunasi," kata Richardo.
Selain masalah honor, pihak kelurahan juga belum membekali peralatan kader untuk memantau jentik nyamuk di rumah-rumah warga. "Akhirnya untuk sementara kader membeli alat senter dan baterai menggunakan uang pribadi. Sebab kalau tidak dipantau, kader jumantik khawatir nyamuk DBD (demam berdarah dengue) menyerang warga," ujar Richardo.
Selain honor jumantik yang masih menunggak, Kelurahan Tugu Utara hingga kini juga belum melunasi honor kader posyandu. "Seharusnya lurah proaktif atas masalah ini, bukan malah membiarkannya sehingga membuat kader posyandu resah," kata Warsito, Ketua RW 04 Kelurahan Tugu Utara.
Dihubungi terpisah, Lurah Tugu Utara, Mulyadi menjelaskan, belum dilunasinya honor kader jumantik dan kader posyandu di wilayahnya akibat belum cairnya dana operasional dari Pemprov DKI Jakarta.
"Seharusnya sudah dibayar, tapi ini ada masalah dari Pemprov DKI. Jadi masalah keterlambatan pembayaran honor ini bukan kesalahan kelurahan," kilah Mulyadi.