Kamis, 14 Agustus 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 10985
(Foto: doc)
Aksi tawuran di ibu kota kembali merenggut nyawa salah satu siswa SMK Adi Luhur di Condet, Ciracas, Jakarta Timur. Peristiwa berdarah itu sontak mendapat perhatian dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Basuki menegaskan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali, Dinas Pendidikan DKI Jakarta harus menyiapkan sanksi tegas. Sanksi yang diusulkan mulai dari skors hingga diberhentikan dari sekolah. Pasalnya selama ini peristiwa tawuran kerap terjadi karena sanksi yang kurang tegas.
"Kita mau kasih sanksi tegas, karena selama ini orang tidak pernah takut. Saya bilang sama Dinas Pendidikan, kalau ada tawuran pecat saja," kata Basuki di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Kamis (14/8).
Menurut Basuki, dengan adanya sanksi tegas, maka akan menjadi pelajaran bagi siswa lainnya. Dirinya pun mengaku tidak memiliki pilihan lain untuk memberikan sanksi. "Ya mau gimana lagi, kalau tidak ditegasin tidak takut. Bisa saja tidak dinaikan kelas atau pecat (keluarkan), paling parah dikeluarkan dari sekolah, yang kedua turun kelas," ucapnya.
Seperti diketahui, Oka Wira Satya, pelajar SMK Adi Luhur tewas akibat bacokan senjata tajam saat tawuran di Jl Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (13/8) petang. Tawuran terjadi mulai pukul 15.30 hingga pukul 17.00.
Korban terkena sabetan celurit di bagian belakang kepala dan punggung. Selain Oka, dalam peristiwa tawuran itu juga melukai Muhammad Fadli, teman satu sekolah Oka. Fadli juga terluka karena sabetan celurit.