Rabu, 06 Agustus 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 3415
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama mengaku selama ini sulit melakukan kontrol terhadap bantuan sosial yang diberikan kepada warga ibu kota. Karena itu, pria yang akrab disapa Ahok itu mendorong kepemilikan rekening bank bagi seluruh warga Jakarta.
Pria asal Belitung Timur itu mengatakan, selama ini bantuan kepada warga kurang mampu sulit untuk dikontrol. Bahkan sering kali bantuan justru tumpang tindih. Sementara ada pula yang tidak mendapatkan bantuan sama sekali. Terlebih saat Ramadhan tiba, banyak warga yang seolah-olah belum mendapatkan bantuan apa-apa. Padahal, warga tersebut sudah mendapatkan bantuan dari berbagai perusahaan ataupun perorangan.
"Saya lagi berpikir harusnya pada 2015 semua orang Jakarta sudah punya rekening bank. Jadi semua satu rekening, nanti bantuan sosial, uang zakat, infak segala macam harus jelas pakai transfer, tidak ada lagi amplop," ujar Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (6/8).
Menurut Basuki, selama ini bantuan dana sosial sulit dikontrol. Lantaran, para pemberi bantuan lebih memilih untuk menyalurkan secara langsung bantuan tersebut ke yayasan tanpa melalui rekening. "Pertanyaan saya bisa tidak anak yang sama didaftarkan di beberapa tempat? Bisa saja. Terus anak itu bisa dapat beberapa kali, belum tentu, bisa jadi pengurus yang kantongin," kata dia.
Mantan anggota DPR RI ini pun meminta Bank DKI untuk mengkaji rencana tersebut. Apabila Bank DKI tidak sanggup, Pemprov DKI bakal memberikan ruang untuk bank BUMN lainnya seperti Bank BRI dan Bank Mandiri untuk masuk.
"Ini yang saya lagi kejar (Bank DKI) kalau tidak siap saya kasih ke BRI dan Mandiri. Kalau Anda mau satu rekening satu anak. Jadi akan langsung ketahuan, karena tidak mungkin anak itu bikin beberapa rekening kan," tandasnya.