Kamis, 24 Juli 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 3862
(Foto: Erna Martiyanti)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengusulkan transaksi sumbangan dana Palang Merah Indonesia (PMI) tidak lagi menggunakan kupon, melainkan melalui rekening bank sehingga sifatnya non cash transaction. Cara tersebut dianggap efektif untuk menghilangkan adanya kupon palsu PMI.
Pasalnya, kata Basuki, sumbangan dengan penggunaan kupon rentan dengan pemalsuan. "Suka ada oknum cetak kupon palsu. Saya sempat kepikiran tidak ada lagi kupon sehingga kita dukung Bank Indonesia supaya transaksi kontannya kita kurangi," kata Basuki, usai mengukuhkan Panitia Bulan Dana PMI 2014, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (24/7).
Dikatakan Basuki, pihaknya terus mendorong pengurangan transaksi tunai. Karena dengan demikian akan mengurangi penyelewengan dan kebocoran dana. "Ke depan, PMI juga harus bekerjasama dengan bank. Lalu darah juga tidak ada lagi calo-calo dan permainan di PMI," ucapnya.
Kegiatan Bulan Dana PMI itu sendiri akan dilaksanakan selama enam bulan, yakni dari tanggal 17 Juli 2014 hingga 17 Januari 2015. Bambang Sugiyono yang juga merupakan Asisten Sekda Bidang Kesehatan Masyarakat DKI, terpilih sebagai ketua Panitia Bulan Dana PMI tahun 2014.
Ketua PMI Provinsi DKI, Rini Sutiyoso pun mengharapkan agar pelaksanaan Bulan Dana PMI tahun ini akan lebih banyak lagi masyarakat yang berpartisipasi. Tahun lalu, kegiatan Bulan Dana PMI mencapai Rp 18,5 miliar dan tahun ini pelaksanaannya pun masih menggunakan kupon dengan nominal Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 3.000, Rp 2.000, Rp 1.000, dan Rp 500. "Dengan kebersamaan ini, kami yakin semua masalah yang timbul dapat teratasi dengan baik," ujarnya.