Rabu, 06 Agustus 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Dunih 3562
(Foto: doc)
Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di DKI terus berbenah. Warga yang dulu tidak berminat tinggal di rusun, sekarang justru berbondong-bondong ingin tinggal di hunian vertikal tersebut. Karena itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, meminta pengelola rusun lebih jeli agar jangan sampai rusun tersebut justru ditempati orang yang tidak berhak.
"Hati-hati ini, nanti yang antri orang kaya-kaya, saya aja mau di sini. Desainnya juga lebih bagus," ujarnya saat kunjungan ke Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (5/8).
Sebab, menurutnya Rusunawa Pulogebang tersebut diperuntukkan bagi warga pindahan dari Waduk Ria Rio dan Pulogebang. Warga-warga tersebut telah merelakan pindah dari Waduk Ria Rio untuk program revitalisasi waduk dari ancaman banjir.
Namun, Jokowi justru memuji desain pembangunan Rusunawa Muara Baru, Jakarta Utara, yang dinilai lebih bagus dibandingkan Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur, yang memiliki lima tower atau sebanyak 500 unit. "Yang membedakan itu desain, harga dan kontraktor," kata Jokowi.
Usai meninjau Rusunawa Pulogebang, Jokowi ke Rusunawa Jatinegara Kaum yang dibangun dua blok atau sekitar 200 hunian dan diperuntukkan untuk warga yang terkena normalisasi Kali Ciliwung. Jokowi menilai rusunawa tersebut memiliki desain yang bagus dan ditargetkan selesai September 2014.
"September, ini rampung dikerjakan," ujarnya.
Sedangkan untuk Rusunawa Jatinegara Barat yang berada di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Namun, tanahnya milik Pemprov DKI. Rusunawa tersebut memiliki dua tower, masing-masing tower terdiri dari 260 unit dengan 16 lantai dan diperuntukkan untuk warga Kampung Pulo, Jakarta Timur.
"Jumlahnya ada 520 unit. Desember rampung dikerjakan," pungkasnya.