Kamis, 08 Desember 2016 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Nani Suherni 3853
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Sudin Kebersihan Jakarta Barat mengusulkan penambahan anggaran Bahan Bakar Minyak (BBM) solar untuk operasional sebanyak 292 armada truk angkut sampah tahun 2017.
Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Barat, Edy Mulyanto mengatakan, saat ini total armada truk angkut sampah Sudin Kebersihan Jakarta Barat ada sebanyak 292 armada. Dari jumlah itu, yang saat ini dapat beroperasi hanya sebanyak 274 armada. Sisanya, sebanyak 18 armada dalam kondisi rusak.
Dikatakan Edy, sesuai aturan, untuk operasional pulang pergi (PP) truk membuang sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Tiap unit truk dijatah 35 liter solar per hari untuk truk ukuran besar dan 30 liter per hari untuk truk ukuran kecil.
Namun, jatah itu menurutnya kurang, karena dengan kondisi wilayah Jakarta Barat lebih jauh jika dibandingkan Jakarta Timur dan Jakarta Utara yang jaraknya lebih dekat dengan TPST Bantar Gebang yang jatah BBM-nya sama.
“Sampai saat ini dengan hanya 30 dan 35 liter masih cukup untuk PP armada truk Jakarta Barat. Tapi, jatah tersebut sangat pas-pasan karena tinggal menyisakan sebanyak dua liter saja setiap harinya,” ujar Edy, Kamis (8/12).
Adapun, pengajuan untuk menambah jatah bahan bakar, tahun anggaran 2017, sambung Edy, yaitu dari 30 liter menjadi 35 untuk truk ukuran kecil dan dari 35 menjadi 40 liter untuk truk ukuran besar. Pertimbangannya, dengan sisa hanya masing-masing dua liter bisa membuat mesin truk akan cepat panas sehingga kalau dibiarkan cukup lama
mesin akan lebih cepat rusak.“Selain itu, antisipasi kondisi jalan Jakarta yang rawan macet yang dapat menghabiskan bahan bakar dan antrean saat di Bantar Gebang,” tandas Edy.