Sabtu, 26 November 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4844
(Foto: doc)
Pembangunan Intermediate Treatment Facilities (ITF) akan menggunakan skema build operate own (BOO). Sehingga semua pendanaan akan ditanggung oleh investor yang membangun, tidak menggunakan anggaran dari APBD DKI Jakarta.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, hanya ITF Sunter saja yang menggunakan skema build operate transfer (BOT). Karena pembangunannya diserahkan kepada BUMD DKI, yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Jadi ada dua skema, BOT dan BOO. BOT yang ngerjain PT Jakpro di Sunter. Nah yang jadi tanggung jawab kami diluar BOT, kami gunakan skema BOO," kata Isnawa, Sabtu (26/11).
Pihaknya membuka kesempatan kepada swasta untuk bisa ikut membangun fasilitas pengelolaan sampah di tengah kota ini. Namun mereka harus memenuhi beberapa persyaratan. Salah satunya lahan mereka memiliki lahan seluas 3,5 hektare. Serta bisa menghasilkan listrik minimal 18-20 megawatt.
"Kalau pakai skema BOO mereka (swasta) semua yang tanggung, mulai dari teknologi, finance dan tanah. Cuma penekanannya tanahnya harus peruntukannya industri. Kalau tanahnya PHU atau pemukiman, nggak balal diizinkan," ucapnya.
Total anggaran yang dibutuhkan oleh invenstor mencapai Rp 1,5 triliun. Namun anggaran tersebut belum termasuk untuk pengadaan lahan seluas 3,5 hektare.
"Itu untuk kapasitas sampah mencapai 1.000 sampai 1.200 ton per harinya," tandasnya.