Selasa, 22 November 2016 Reporter: Nurito Editor: Erikyanri Maulana 3165
(Foto: Nurito)
Ratusan murid SMAN 48 Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur terpaksa harus belajar di luar kelas. Penyebabnya, aliran listrik sekolah itu diputus akibat menunggak pembayaran listrik selama lima bulan senilai Rp 118 juta.
Siswa kelas XII MIPA 5, Fery Putra mengatakan, listrik di sekolahnya sudah padam sejak Senin (21/11) sore. "Akibatnya belajar jadi terganggu. Tidak ada penerangan dan poryektor yang biasa digunakan untuk belajar tidak berfungsi," keluh Fery, Selasa (22/11).
Ia dan rekan-rekannya berharap, instansi terkait segera mencarikan solusi agar listrik di sekolahnya kembali berfungsi sehingga tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar.
Kasubag TU SMAN 48, Mohammad Munir mengatakan, aliran listrik dipadamkan lantaran sudah lima bulan belum membayar listrik. Nilai tunggakan listrik mencapai Rp 118 juta. Hal ini terjadi lantaran dana BOP belum turun sejak semester kedua.
"PLN sudah mencabut aliran listrik karena tagihan listrik belum dibayar selama lima bulan," kata Munir.