Sabtu, 19 November 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 4404
(Foto: Suparni)
Harga kebutuhan bahan pokok di wilayah Kepulauan Seribu lebih tinggi sekitar 10-20 persen dibandingkan harga di daratan.
Kondisi itu dipicu bukan hanya karena biaya distribusi yang tinggi, tapi juga akibat tidak adanya pasar tradisional di Kepulauan Seribu.
Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan pihaknya telah merencanakan akan membangun pasar di Kepulauan Seribu. Sehingga warga di wilayah tersebut bisa mendapatkan harga pangan yang sama dengan harga di daratan.
"Kami mencatat harga kebutuhan pangan di Kepulauan Seribu itu lebih mahal 10-20 persen dari di darat. Karena memang belum tersedia pasar," katanya, Sabtu (19/11).
Sri menambahkan, rencananya pembangunan pasar di Kepulauan Seribu akan dimulai awal tahun depan. Saat ini pihaknya masih mengkaji lokasi pulau yang ideal untuk dibangun pasar.
"Nanti PD Pasar Jaya yang akan bangun. Ini adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan warga dan turis di Kepulauan Seribu," tuturnya.
Menurut Sri, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk pemakaian kapal sebagai alat transportasi pengangkutan bahan pangan ke Kepulauan Seribu.
"Kami harapkan ke depan harga pangan di Kepulauan Seribu bisa sama dengan yang ada di darat," tandasnya.