Kamis, 24 Juli 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 3404
(Foto: doc)
Persoalan keamanan di Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan saat ini tengah menjadi sorotan. Setelah sebelumnya seorang tamu kehilangan tas yang berisi barang berharga miliknya, beberapa waktu lalu Balaikota bahkan sempat diteror bom. Untuk meningkatkan keamanan, akan dilakukan penambahan close circuit television (CCTV) di lingkungan Balaikota.
Kepala Biro Umum DKI Jakarta, Agustino Darmawan, mengatakan, saat ini pihaknya sedang malakukan pengadaan CCTV. Rencananya CCTV yang akan ditambah sebanyak sembilan unit. "Sekarang masih inden. Janjinya dua minggu lagi baru ada," kata Agus, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (23/7).
Pembelian CCTV ini tidak melalui sistem lelang, melainkan penunjukan langsung. Sebab anggarannya di bawah Rp 200 juta. "Penunjukan langsung, karena di bawah Rp 200 juta. tapi itu sebenarnya masih kurang karena hanya bisa membeli sembilan unit," ujarnya.
Diakui Agus, CCTV yang ada di Balaikota saat ini berjumlah 32 unit. Namun 12 diantaranya tidak dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, teknologi CCTV yang ada sudah kuno alias ketinggalan zaman. "Jadi saat ada pencurian kemarin di Balai Agung, ada di CCTV tapi setelah diperbesar ternyata blur, karena memang sudah kuno," ucapnya.
Untuk pembelian CCTV kali ini, pihaknya memilih CCTV yang memiliki teknologi modern. Terlebih pengamanan yang diberikan untuk setingkat very very important person (VVIP). "Itu kan untuk pengamanan VVIP jadi harus bagus lah," katanya.
Menurut Agus, idealnya setiap lantai di gedung Balaikota dipasang delapan CCTV. Di lingkungan Balaikota sendiri ada dua gedung tinggi, masing-masing setinggi 23 lantai dan 22 lantai.
Pihaknya pun mengingatkan tamu yang datang ke Balaikota DKI Jakarta, untuk tidak lalai dalam menjaga barang bawaannya. Meski telah ada petugas namun kewaspadaan diri tetap harus ada. "Tadi kita juga temukan sebuah tas milik wartawan. Jadi kita ingatkan agar tamu tidak lalai degan barangnya," tandasnya.