Sabtu, 01 Oktober 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 8255
(Foto: Ilustrasi)
Tahun ini di Indonesia tengah terjadi fenomena La Nina atau kemarau basah. Dampaknya, sepanjang tahun ini akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Diperkirakan hujan akan terus terjadi hingga April 2017 mendatang.
Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Denny Wahyu Heriyanto mengatakan kondisi fenomena La Nina merupakan keterbalikan dari El Nino yang terjadi pada tahun sebelumnya.
"Kalau tahun lalu itu fenomena El Nino dimana suhu udara panas, sementara tahun ini terjadi fenomena La Nina, yang disebut kemarau basah," katanya, Sabtu (1/10).
Berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan akibat dampak La Nina akan terus terjadi hingga Maret-April tahun depan. Namun curah hujan yang turun sifatnya fluktuatif.
"Tahun 2016 fenomena La Nina curah hujan tinggi, sampai Maret-April 2017 masih ada, walaupun fluktuatif," ucapnya.
Dia menambahkan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun ini berimplikasi terhadap genangan air. Sehingga pihaknya meminta Dinas Tata Air untuk melakukan normalisasi terhadap saluran air yang ada di Jakarta.
"Curah hujan ini berimplikasi dengan aliran. Makanya yang perlu ditangani itu daerah rawan, khususnya daerah aliran sungai perlu dinormalisasi," tandasnya.