Rabu, 16 Juli 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 4872
(Foto: doc)
Untuk meningkatkan pelayanan, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan memberlakukan tiket elektronik atau e-ticketing di seluruh koridor Transjakarta mulai 1 Januari 2015. Saat ini, penggunaan tiket elektronik baru di beberapa koridor saja yang menerapkan e-ticketing.
Direktur Utama BUMD Transjakarta, Antonius NS Kosasih mengatakan, ke depan tidak adakan ada lagi tiket kertas. "Nanti semuanya pakai e-ticketing di 12 koridor, pakai uang elektronik. Tidak ada lagi tiket kertas," ujar Antonius, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (16/7).
Keenam bank yang digandeng untuk menyediakan e-card adalah Bank DKI, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA), dan Bank Mega. "Semua koridor bisa pakai e-ticketing. Nanti kita kerja sama dengan enam bank. Mereka bantu kita untuk semuanya bisa terima e-ticketing," katanya.
Dikatakan Antonius, penerapannya akan dilakukan secara bertahap mulai Agustus 2014. Saat ini, pihaknya bersama dengan keenam bank, sedang menyiapkan fasilitas pendukung.
Adapun fasilitas penunjang yang akan disediakan yakni, alat untuk top-up atau pengisian ulang. Karena selama ini, penumpang enggan menggunakan e-ticketing lantaran tidak ada fasilitas untuk pengisian ulang. Selain itu, juga karena sulitnya merubah perilaku penumpang.
Hingga saat ini, sambung Antonius, baru 12 halte yang menerapkan sistem e-ticketing tersebut. Jumlah itu masih kecil dibandingkan total jumlah hatel bus Transjakarta yang berjumlah 220 di 12 koridor.
Beberapa halte yang telah diberlakukan e-ticketing yakni, Halte PGC, Halte Blok M, dan Halte Tamini.
Data dari Unit Pengelola (UP) Transjakarta jumlah penumpang yang menggunakan e-ticketing baru mencapai 77 ribu penumpang atau 22% persen dari 350 ribu penumpang per hari yang menggunakan bus Transjakarta.
E-Card dijual kepada calon penumpang seharga Rp 20 ribu dengan saldo Rp 20 ribu. Ada juga seharga 50 ribu dengan saldo senilai Rp 50 ribu.