Jumat, 06 Juni 2014 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 3213
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak akan membatalkan penerapan tiket elektronik pada layanan bus Transjakarta. Sebab, penolakan hanya dilakukan sebagian kecil masyarakat Jakarta. Terlebih, penerapan tiket elektronilk sudah lama diterapkan dalam pelayanan transportasi massal Transjakarta.
"Orang pada bandel saja. Aku sudah bilang, begitu bus kami cukup, kamu kalau mau naik Transjakarta tidak pakai e-ticketing, nggak usah naik. Lu beli motor aja situ," ujar Basuki Tjahaja Purnama, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, Jumat (6/
6).Dikatakan Basuki, penerapan tiket elektronik pada layanan bus Transjakarta merupakan cara paling efektif guna mencegah kebocoran pendapatan di perusahaan milik Pemprov DKI.
"Lu jangan ngatur-ngatur kita. Di Singapura kalau mau naik MRT, tapi nggak punya tiket elektronik, bisa naik nggak? Orang sana baik dan nurut semua. Orang sini aja ngelunjak! Apa sih susahnya beli e-ticketing? Alasan aja," tegasnya.
Menurut Basuki, penerapan sistem tiket elektronik akan dapat mempersingkat waktu transaksi. Selain itu, calon penumpang juga tidak perlu antre saat hendak masuk ke halte busway.
"Kalau oknum paling demen terima uang cash buat dikantongin. Lagian apa sih susahnya beli e-ticketing? Kalau cash rawan dicolong orang pas lagi ngitung duit," ucapnya.
Sekadar diketahui, Unit Pengelola (UP) Transjakarta saat ini telah gencar mempromosikan penggunaan tiket elektronik. Bahkan, loket tunai di sejumlah halte Transjakarta ditutup. Alhasil, warga protes dan meminta loket pembelian tiket tunai dibuka kembali.