Jumat, 12 Agustus 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Rio Sandiputra 2809
(Foto: Yopie Oscar)
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya, Erlan Hidayat meminta Dinas Perumahan dan Gedung Pemda (DPGP) DKI Jakarta untuk membuat skala prioritas dalam pembangunan rusun. Sehingga pihaknya bisa mensinkronkan kebutuhan air untuk rusun tersebut.
"Masalahnya kami belum melihat mekanisme koordinasi ini berjalan, sejak awal kita harus dilibatkan dalam pembangunan instalasi airnya," ujarnya, Jumat (12/8).
Tak hanya dengan PDAM, lanjut Erlan, koordinasi pembangunan instalasi juga harus disinkronkan dengan Perusahaan Air Limbah (PAL) Jaya. Sehingga bangunan baru juga bisa dilengkapi dengan Sewage Treatment Plant (SWP).
"Dalam perencanaan 2016-2017, DPGP merencanakan 38 rusun. Ada 20 di wilayah Palyja dan 18 di Wilayah Aetra. Jumlah ini cukup banyak untuk periode dua tahun anggaran, apalagi sekarang sudah bulan Agustus 2016," katanya.
Saat ini sejumlah rusun yang sudah bisa didukung ketersediaan airnya antara lain Jalan KS Tubun, Penjaringan (blok baru), dan sebahagian besar rusun diwilayah Timur oleh Aetra termasuk Rawa Bebek. Karena itulah menurutnya koordinasi yang ketat sangat diperlukan antara DPGP, PDAM, Mitra Operator Palyja dan Aetra, PAL dan BPTSP sehingga tidak dikerjakan secara mendadak seperti di Daan Mogot.
"Jadi sejak awal sudah bisa diperhitungkan, apalagi pengembangan di Daan Mogot cukup besar. Tapi PDAM beserta mitra operator Palyja dan Aetra akan berusaha memenuhi kebutuhan air di sana," tandasnya.