Selasa, 02 Agustus 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 3136
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mencatat nilai garis kemiskinan di Ibukota meningkat. Semula nilainya sebesar Rp 480 ribu naik menjadi Rp 510 ribu. Namun, angka penduduk miskin DKI justru menurun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Coba liat saja angka kemiskinan dibandingkan Maret kemarin juga turun. Padahal garis kemiskinan naik," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/8).
Salah satu faktor yang meningkatkan garis kemiskinan ini adalah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta Pekerja Harian Lepas (PHL) DKI telah menerima gaji sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP).
"Nah ini karena dari kontrak PPSU dan PHL yang sudah terima gaji UMP. Jadi di kalangan bawah ada duit ini," ucapnya.
Basuki mengaku terus berusaha meningkatkan kembali garis kemiskinan. Pihaknya akan menyediakan hunian murah, transportasi gratis, serta sembako murah.
"Saya juga ingin bikin lagi supaya yang naik bus semurah mungkin, sembako juga,"
Menurutnya yang saat ini sudah terlihat cukup berhasil yakni menjaga kestabilan harga beras. Setidaknya, selama lima tahun terakhir harga beras di DKI selalu stabil.
"Saya kira beras paling stabil dalam lima tahun terakhir. Tinggal kami pikirkan cabai merah, bawang, telur ayam, nah tiga ini belum bisa," tandasnya.