Senin, 25 Juli 2016 Reporter: Nurito Editor: Budhi Firmansyah Surapati 6315
(Foto: Nurito)
Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana mengaku sudah mendapat informasi pengeroyokan warga di Kantor Kelurahan Kebon Pala, Makaser, Sabtu (16/7) lalu. Walau begitu, ia mengaku belum mengetahui ada tidaknya oknum PNS maupun PPSU Kelurahan Kebon Pala, Makasar, yang terlibat pengeroyokan terhadap korban.
Bambang mengaku, tidak mengetahui detail kejadian. Hanya berdasar informasi yang diterima, pengeroyokan terjadi di luar kantor kelurahan.
"Hanya belum tahu apakah ada PNS/PPSU terlibat. Juga belum tahu lokasi pengeroyokan di halaman kelurahan atau tidak," katanya, Senin (25/7).
Menurut Bambang, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas. Jika belakangan diketahui ada PNS terlibat, pihaknya akan menyerahkan pada Inspektorat Pembantu Kota (Irbanko) Jakarta Timur. Sanksi akan diberikan oleh inspektorat sesuai dengan bentuk kesalahannya.
Namun, informasi awal yang didapat Bambang, tidak ada PNS yang terlibat. Justru PNS dan PPSU yang piket itu mencoba melerai kasus main hakim sendiri di kantor kelurahan. Hanya karena jumlah massa lebih banyak, petugas kewalahan.
Sekretaris Kelurahan Kebon Pala, Ari Yanto menambahkan, tidak ada PNS terlibat dalam kasus pengeroyokan tersebut.
"Karena hari libur, PNS tidak ada yang masuk. Kecuali yang sedang piket," katanya.
Mengenai hasil rekaman Close Circuit Television (CCTV), diakui Ari tidak banyak membantu. Sebab, kondisi CCTV bagian luar gedung mengalami kerusakan sejak setahun belakang. Sedangkan CCTV bagian dalam gedung tidak cukup jelas merekam pelaku.