Senin, 07 Juli 2014 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 18116
(Foto: doc)
Kesucian bulan Ramadhan sepertinya tidak membuat para pekerja seks komersil (PSK) di Gang Lalat, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat berhenti beroperasi.
Menjelang malam hari, lokalisasi yang telah berdiri sejak puluhan tahun itu masih menjadi tempat mejeng pelacur dan warung minuman keras. Beberapa dari PSK bahkan tak sungkan mencari lelaki hidung belang hingga ke jalan.
Saat dikonfrimasi, Camat Kemayoran, Iyan Sofiandi mengaku, sudah mengetahui jika lokalisasi di Gang Lalat masih beroperasi selama bulan puasa. Maka dari itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar operasi terpadu di lokasi.
"Hari Senin sore minggu depan, kita mau adakan apel gabungan dengan polsek, Koramil dan Satpol PP," katanya, Senin (7/7).
Ia menjelaskan, keberadaan PSK dan warung remang-remang yang menjual minuman keras di Gang Lalat memang sudah banyak dikeluhkan warga. Sebab, selain menjadi pelacuran, dentuman musik dari lokalisasi itu kerap membuat bising lingkungan sekitar.
"Banyak keluhan juga dari warga soal suara musiknya, selain keberadaan PSK yang mangkal di pinggir jalan. Tempat itu sudah banyak dikeluhkan," tuturnya.
Ditambahkan Ian, penertiban warung remang-remang di lokalisasi Gang Lalat tidak bisa hanya mengandalkan aparatur dari kecamatan. Namun perlu melibatkan unsur dari kepolisian dan TNI, karena di lokasi itu ada banyak kepentingan.
"Kita kalau mau operasi harus terpadu, karena di situ banyak kepentingan," tuturnya.
Ia membeberkan, lahan yang dijadikan warung remang-remang dan tempat pelacuran itu berdiri di atas tanah milik Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) Sekretariat Negara (Setneg) RI.
Atas dasar itu, dalam penertiban nanti pihaknya akan meminta PPKK segera melakukan pengosongan bangunan di lokasi. "Setelah ini, mungkin kita akan gabung penertiban PSK dengan pemeriksaan HIV/AIDS," tandasnya.