Jumat, 08 Juli 2016 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Rio Sandiputra 5425
(Foto: Rudi Hermawan)
Selain tempat wisata, Hari Raya Idul Fitri juga dimanfaatkan masyarakat untuk berziarah. Banyaknya warga yang berkunjung ke Taman Pemakaman Umum (TPU) memunculkan pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar.
Hal tersebut seperti terlihat di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Momen tersebut dimanfaatkan sejumlah PKL untuk berjualan di area TPU.
Pantauan Beritajakarta.com, puluhan pedagang kembang, minuman dan makanan berjualan di area TPU. Akibatnya sampah berserakan, dan terlihat kotor. Selain PKL, juru parkir liar juga marak di lokasi TPU.
Sigit Purnomo (32), salah satu peziarah warga Petamburan, Jakarta Barat menyayangkan maraknya PKL dikawasan TPU, sebab hal ini area TPU menjadi terlihat kumuh dan kotor. Maraknya parkir liar juga mengganggu kenyamanan para peziarah.
"Saya harap segera ditertibkan, sebab TPU jadi terlihat kumuh dan semrawut," kata Sigit saat ditemui di TPU Karet Bivak, Jumat (8/7).
Lebih lanjut, dirinya berharap jukir liar tersebut juga ditertibkan, sebab keberadaan mereka sangat mengganggu kenyaman dan keamanan. Pemilik kendaraan harus membayar Rp 5.000.
"Kalau dikasih Rp 2.000, mereka minta Rp 5.000
, karena ini setahun sekali katanya," keluhnya.Kasudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat, Munjirin mengatakan, petugas keamanan yang berjaga hanya tiga orang. Sehingga tidak mampu menghalau pedagang dan parkir liar.
"Kami juga sudah bersurat ke Satpol PP untuk membantu melakukan penjagaan. Namun kami berikan waktu hingga hari Senin masih berjualan akan kami tertibkan," terangnya.
Sedangkan, maraknya parkir liar hal tersebut lantaran lahan parkir tidak seimbang dengan jumlah peziarah yang datang, akibatnya kendaraan parkir dibahu jalan disekitar TPU.
"Ini karena jumlah peziarah yang datang banyak dan mereka datang secara bersamaan," tandasnya.